Kontras dengan Singapura yang gemerlap, di Lorong Buangkok, jalanan masih berupa tanah, ayam berkeliaran, dan pepohonan khas kampung di pekarangan. Seorang warga keturunan Bawean jadi sosok yang dituakan. FOLLY AKBAR, Singapura --- MAK Cik Ayu, demikian dia dipanggil, tengah mengaduk-aduk bubur lambuk saat Jawa Pos singgah di kediamannya pada Selasa siang lalu itu. Membuat bubur yang memiliki warna kekuningan dan bercampur potongan sayuran kecil-kecil Itulah tradisi warga muslim Melayu di Lorong Buangkok, Singapura, setiap Ramadan. ”Bubur ini hanya dibuat di bulan puasa. Saya buat banyak untuk bagi-bagi ke warga,” ujarnya. Di Lorong Buangkok, lanjut dia, berbagi masakan atau apa pun yang dimiliki kepada tetangga merupakan hal biasa. Layaknya tradisi yang banyak ditemui di daerah bangsa Melayu seperti Indonesia. Sebuah tradisi, yang kata dia, hampir tidak ada lagi di Singapura. Kampung Lorong Buangkok memang satu-satunya kampung atau desa dengan akar budaya Melay