Langsung ke konten utama

Kiprah Bandung Cancer Society (BCS): Berbagi Kekuatan dan Harapan Hidup Penderita Kanker






Ada Tempat untuk Kamping dan Nonton Bareng Sepak Bola

Masjid At-Tin di Kota Sukabumi ingin mengembalikan fungsi masjid yang tidak sebatas tempat salat, namun juga sarana diskusi, belajar, muamalah, dan juga lokasi nongkrong anak-anak muda. Pelayanan marbot secara profesional pun tersedia 24 jam.

FOLLY AKBAR, Kota Sukabumi

---

MASJID At-Tin secara fisik tak berbeda dengan masjid pada umumnya. Namun, tata kelola yang memanusiakan jemaah serta desain kekinian khas anak muda membuat masjid di Kota Sukabumi, Jawa Barat, itu menyedot banyak perhatian.

Masjid Sejuta Pemuda, demikian ia dijuluki, yang dikelola belasan anak muda itu mengusung konsep buka 24 jam. Jemaah dengan berbagai kebutuhan yang tak hanya seputar ibadah bebas datang dan akan dilayani maksimal.

Muhammad Sanusi, salah seorang pengelola masjid, menjelaskan, semua berawal dari gerakan sekelompok anak muda memakmurkan beberapa masjid di Sukabumi sejak dua tahun lalu. Sebelum akhirnya empat bulan lalu mereka mendirikan masjid sendiri. ’’Dengan membangun masjid sendiri, tata kelola bisa dibuat secara mandiri,” katanya.

Saat mengelola di masjid lain, dia mengakui masih ada perbedaan persepsi. Yang paling sederhana, misalnya, soal kebijakan mengunci masjid di luar waktu salat. ’’Kami ingin dibuka, jadi buat healing, buat istirahat, buat muhasabah diri,’’ terangnya.

At-Tin berdiri di sebuah perbukitan di Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Letaknya yang di ketinggian menambah sisi keindahan dengan bonus panorama persawahan serta pegunungan di sisi timur.

Di sisi itu pula pengelola membangun kafe mini sepanjang sekitar 5 meter. Lengkap dengan meja, kursi nongkrong, dan berbagai camilan serta perangkat konsumsi semacam peracik kopi dan kompor. ’’Kami berupaya meraih anak-anak muda supaya kembali lagi ke masjid,’’ tuturnya.

Di bawah kafe mini, terbentang tanah lapang bertingkat-tingkat yang kerap digunakan untuk aktivitas luar ruang. Di antaranya untuk kamping dan nonton bareng sepak bola.

Indonesia, lanjut dia, akan menghadapi bonus demografi, termasuk tentunya Sukabumi. Jumlah angkatan muda bakal mendominasi populasi.

Generasi tersebut, kata Sanusi, harus dipersiapkan, termasuk dari sisi spiritual. Karena itu, di At-Tin, mereka tak hanya bisa salat, tapi juga belajar bersama.

Dasar pemikiran Sanusi bersama kawan-kawannya, di era Nabi Muhammad, masjid simpul gerakan. Baik untuk belajar, bermuamalah, bahkan mengatur strategi perang.

Dalam konteks hari ini, ada kebutuhan umat untuk memanfaatkan masjid secara lebih luas. Sebagai contoh, untuk tempat istirahat atau bahkan sekadar mengisi ulang baterai ponsel. ’’Tapi, bagaimana bisa kalau jam 9 malam sudah dikunci,’’ tuturnya.

Di Masjid Sejuta Pemuda, siapa pun boleh menggunakan fasilitas selama bisa menjaga kesopanan. Bahkan, jika ada yang istirahat, marbot akan memberi bantal sampai kasur.

Para marbot juga rata-rata punya latar pengalaman profesional. Peracik kopi suguhan jemaah, misalnya, pernah bekerja di kafe. Sanusi sendiri seorang sarjana lulusan manajemen yang bertugas mengurus keuangan. ’’Karena yang namanya urus masjid itu harus profesional, masak kita kalah sama perusahaan,’’ jelasnya.

Sanusi mengungkapkan, marbot mendapat pemasukan dari muamalah yang disediakan. Misalnya dalam kegiatan marbot camp yang diikuti banyak peserta, pihaknya menarik biaya yang sebagian disisihkan untuk marbot.

Di luar itu, kebutuhan sehari-hari marbot juga banyak dibantu dari donasi jemaah. Bahkan, makanan, minuman hingga camilan yang disuguhkan pengurus kepada jemaah dan marbot juga hampir seluruhnya sumbangan.

’’Ketika kita ngurus rumah-Nya, otomatis yang punya rumah (Allah) memperhatikan kita juga,’’ tegas Sanusi penuh keyakinan.

Substansi kegiatan keagamaan tentu tidak ditinggalkan. Setiap hari masjid juga menggelar kegiatan baca Alquran seusai salat.

Kegiatan itu bertajuk One Day One Juz. Dengan begitu, akan tercapai target khatam Alquran di setiap bulan. Masjid juga memfasilitasi mereka yang ingin mendapatkan pelajaran agama secara intensif.

Masyarakat sekitar juga menerima baik model pengelolaan ala Masjid Sejuta Pemuda. Kuncinya, kata Sanusi, bukan pada konsep. Melainkan kemampuan menjalin hubungan. Apalagi, pengurus juga membuat pengajian rutin yang melibatkan warga.

Model pengelolaan di At-Tin juga menjadi materi edukasi dalam marbot camp yang diikuti para pengurus masjid lain. Banyak pula pengurus dari luar kota yang datang.

Salah satunya Helmi Ramadhan, pengurus Masjid Ismuhu Yahya di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Menurut Helmi, Ismuhu Yahya sebenarnya juga sudah memulai model pengelolaan serupa. Mereka membuka diri selama 24 jam.

Namun, dia mengakui sosialisasinya belum masif. Karena itu, dia ditugaskan untuk belajar ke At-Tin. ’’Belajar bagaimana cara membuat konten media sosial,’’ katanya.

Helmi sepakat, ke depan pengelolaan masjid di Indonesia harus menempatkan masjid tak semata sebagai tempat ibadah. ’’Tapi juga tempat beraktivitas keseharian dan menjadi pusat kemajuan peradaban,” ucapnya. (*/c17/ttg)

Terbit di Jawa Pos edisi 29 Juli 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً ...

Musikalisasi Lutung kasarung :Dikemas Modern, Relevan dengan Generasi Kekinian

  Musikalisasi Lutung Kasarung membuktikan bahwa sentuhan modernisasi dapat membuat cerita rakyat tetap relevan dan dinikmati lintas generasi. LUTUNG Kasarung adalah satu dari sekian kisah klasik yang kerap ditampilkan dalam pentas musikal. Namun, kolaborasi Indonesia Kaya-EKI Dance Company memiliki perspektif yang lebih modern. Musikalisasi Lutung Kasarung yang dipentaskan di Galeri Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta itu menyuguhkan kisah legendaris dengan sentuhan lebih segar. Konsepnya dapat memikat generasi muda tanpa meninggalkan akar budaya dan pesan moral. Mengambil latar Kerajaan Pasir Batang, pertunjukan itu mengisahkan seekor monyet ajaib yang menolong Putri Purbasari. Alur klasik itu berkelindan dengan properti canggih di panggung. Salah satunya kehadiran layar LED yang membangun nuansa hutan rimbun, istana, dan dinamika suasana lewat teknologi proyeksi visual. Musik pun begitu. Bebunyian khas Sunda dan musik lain berpadu harmonis dengan irama elektronik serta o...