lpmarena.com, Arni Yuniarti. Itulah nama
salah satu mahasiswi terbaik yang dimiliki UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sosok
yang terdaftar sebagai mahasiswa semester VI prodi Komunikasi Penyiaran Islam,
fakultas Dakwah itu sukses menyabet Juara 1 Lomba Presenter yang
diselenggarakan TV ONE (15-16/06) lalu. Keberhasilanya menjadi Oaseditengah
citra negatif mahasiswa UIN Suka dimata masyarakat Jogja belakangan ini.
Sebelumnya, ia juga
menggondol Juara 1 Lomba Reporter pada 1st Anniversary UIN Todays dan sanggup
menembus 8 besar Lomba Presenter Televisi Nasional di Surabaya, beberapa bulan
yang lalu. Keberhasilan seseorang tidak pernah lepas dari kerja keras dan sosok
dibelakangnya, begitu orang bijak mengatakan. Nah, sebenarnya apa sih kunci
dibalik pencapaianya hingga saat ini? Dan siapa sosok yang paling memotivasi
wanita kelahiran Yogyakarta tersebut. Berikut hasil wawancara yang dilakukan
crew ARENA bersama Arni Yuniarti :
Aura
seperti apa yang anda rasakan, saat mengetahui anda keluar sebagai juara?
Bener-bener ga nyangka. Sulit
digambarkan… Kebetulan ada temen-temen juga disana, jadi sempet nangis bareng
temen-temen juga.
Sebelumnya
ada feeling ga kalau bakalan jadi juara?
Ga ada… Dari
ratusan peserta itu, yang lain bagus-bagus. Persiapan ku juga biasa-biasa aja.
Aku cuma tampil semaksimal mungkin, karena motto dalam hidupku itu “Berusaha Untuk Melakukan yang Terbaik, Bukan
Berlomba-lomba Untuk Menjadi yang Terbaik”. Dan entah kenapa,
kemarin pas lomba itu terasa lebih tenang, lebih santai. Hahaha…
Hmmm…
Siapa sosok yang paling menginspirasi hingga pencapaian anda saat ini?
Kalau sosok yang memotivasi itu
pasti keluarga, tapi kalau sosok yang menginspirasi itu seorang Putra Nababan.
Kalau
pacar?
Enggakkkk… Ga ada… itu yang
kesekian kali. Pokoknya keluarga.
Sejauh
apa sih dorongan yang diberikan keluarga?
Mereka tahu
kegiatan aku selain kuliah (Crew SUKA TV, red). Jadi kalau aku harus lembur
sekalipun, mereka bener-bener mendukung. Mereka akan selalu menunggu
kedatanganku, meskipun aku sering pulang jam 11 malem atau lebih. Mereka selalu
memberikan semangat, tanpa pernah memperlihatkan kalau mereka melarang kegiatan
ku.
Waktu
kamu ikut lomba, keluarga tahu?
Ayah ku ga tahu. Sehari sebelum
lomba dia memang nyuruh ikut lomba di TV ONE, tapi aku gak bilang kalau aku
ikutan lomba. Aku cuma bilang mau pergi, ada acara di SUKA TV. Soalnya kalau
aku bilang ikut, ayah pasti punya harapan anaknya juara. Dan itu akan membuatku
terbebani. Mendingan aku berusaha dulu, kalau ada hasilnya baru bilang.
Setelah
tahu kamu menang, seperti apa reaksi mereka?
Hahahaha… Yang ngasih tau
ayahku kalau aku menang itu om ku… Ayahku lagi diluar kota kebingungan. Terus
aku kabarin aja kalau aku juara presenter di TV ONE. Pokoknya ayahku bilang
bangga. Katanya, itu sebuah kebanggaan buat ayah.
Terus,
apa cita-cita terbesar kamu ke depan?
Aku sangat menyukai hal-hal
yang sifatnya kemanusiaan. Harapanku, aku ingin meniti karier terdahulu.
Setelah sukses, aku ingin terjun di masyarakat, membantu masyarakat.
Kongkritnya
dalam karier kamu ingin menjadi apa?
Basic ku seorang
reporter, sebenarnya bukan menjadi seorang presenter. Karena dalam dunia pertelevisian,
tahapan seorang presenter itu menjadi reporter dulu. Dan aku melihat kerjaan
reporter itu selain bisa bersosialisasi, kemudian melihat kondisi permasalahan
di masyarakat, reporter juga pekerjaan yang asik. Belajar untuk menganalisis,
menggali data. Suka aku dengan hal-hal seperti itu. Jadi cita-citaku setelah
lulus ini, Insya Allah kalau ada kesempatan ingin menjadi
seorang reporter.
Media
mana yang menjadi impian kamu?
Gak tahu kenapa, dari dulu
hanya bilangnya RCTI, RCTI dan RCTI.
Alasanya?
Pertama karena
memang sosok idola ku ada disana, dulu dibesarkan disana (Putra Nababan, red).
Yang kedua, menurutku pemberitaan di RCTI itu tidak sama dengan media yang
lain. Mereka menyajikan secara apa adanya, ga ada tendensi dari pemilik modal.
Mereka lebih ke menginformasikan, porsinya pun ga seperti TV ONE yang berita
terus. Meskipun aku ingin menjadi reporter, tapi ga stagnan juga.
Pesan
apa yang ingin kamu sampaikan untuk temen atau adik-adik di KPI?
Aku berharap
semuanya bisa lebih baik dari aku. Cuma satu sih, “Kegagalan-Kegagalan yang Ada Itu Adalah Awal Dari Kesuksesan”.
Pokonya kalau melihat adik-adik di KPI, potensi mereka banyak. Hanya bagaimana
mereka fokus untuk menggali dan menggali potensi tersebut.
Terakhir,
apa kunci atau kelebihan kamu yang menurutmu tidak dimiliki orang lain?
Aku berusaha
melakukan yang terbaik itu karena aku harus melakukanya dengan sempurna. Aku
selalu berfikir kalau aku sempurna. Apapun job ku, aku akan tetap berusaha
membantu job yang lain. Dengan berfikir aku sempurna. gak tahu kenapa aku
menjadi termotivasi.(Folly
Akbar)
Wawancara ini dimuat di lpmarena.com edisi 28 Juni 2013
Comments