Langsung ke konten utama

Google, Ibu Tiri Yang Banyak Tahu


Perkembangan teknologi yang begitu cepat telah menciptakan fenomena-fenomena baru yang secara kasat mata bisa dikatakan tidak rasional. Tapi apa mau dikata, itu fakta riil yang tidak bisa kita tolak. Dalam hal pengetahuan, kita semua mengakui jika google adalah “makhluk” yang terpandai. Mulai dari benda sebesar gunung, hingga makhluk terkecil seperti kuman, perusahaan internet asal Amerika Serikat tersebut siap memberikan pengetahuanya kepada manusia. Pertanyaanya, adakah manusia yang memiliki wawasan melebihi google?
Dalam berbagai kesempatan, kita selalu menginginkan mbah google memberikan apapun informasi yang hendak kita butuhkan. Dan sebagai konsekuensinya, kita harus merelakan segala informasi yang kita miliki untuk orang lain, tak terkecuali hal-hal yang bersifat privasi. Bagaimana tidak? segala produk dan layanan yang akan kita gunaka selalu menuntut data pribadi kita mulai dari gmail, youtube, blogger hingga jejaring social google+.

Kita semua sepakat jika ibu merupakan sosok yang lebih dulu kita kenal. Selain karena dia yang melahirkan kita, sosok itu juga yang selalu menemani kita tumbuh menjadi dewasa. Tapi apakah ibu layak dikatakan sebagai makhluk yang paling tahu tentang kita? Mungkin hal itu benar, jika konteksnya saat kita belum mengenal internet. Tapi setelah berinteraksi dengan dunia maya, dalam kurun waktu setahun saja, google akan jauh lebih mengenal kita dibanding ibu yang telah merawat kita sejak kandungan.
Paradigma diatas terjadi akibat perilaku manusia yang kurang proporsional dalam berbagi informasi pribadi di dunia maya. Harus di akui, jika selama ini kita lebih suka bercerita atau berbagi rasa dengan dunia maya dibandingkan ibu kita sendiri. Mungkin karena ibu kita tidak sepandai google dalam memberikan solusi atas permasalahan kita? Atau karena kebodohan kita yang menTUHANkan trend sehingga tidak sadar akan hegemoni tersebut?
Jika kita menyadari, kondisi tersebut memiliki potensi untuk membahayakan pribadi kita secara tiba-tiba. Dengan kelengkapan data yang mereka miliki, banyak hal yang bisa mereka lakukan terhadap kita. Terlebih kita tidak pernah mengetahui secara pasti dimana posisi data privasi yang kita berikan.
Untuk menghindari hal-hal negatif yang tidak pernah kita harapkan, ada baiknya jika kita tidak memberikan data pribadi secara detail di dunia maya. Karena kita tidak pernah mengetahui, apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sebodoh apapun ibu kita, dia tidak akan pernah tega untuk mencelakakan kita. Tapi sebaliknya, seprofesional apapun google, mereka tetaplah “makhluk” yang terlahir atas kepentingan. Dan kepentingan akan selalu berevolusi sesuai zaman dan kehendak pemiliknya. Tidak ada jaminan google akan memperlakukan baik data pribadi penggunanya secara konsisten.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً ...

Musikalisasi Lutung kasarung :Dikemas Modern, Relevan dengan Generasi Kekinian

  Musikalisasi Lutung Kasarung membuktikan bahwa sentuhan modernisasi dapat membuat cerita rakyat tetap relevan dan dinikmati lintas generasi. LUTUNG Kasarung adalah satu dari sekian kisah klasik yang kerap ditampilkan dalam pentas musikal. Namun, kolaborasi Indonesia Kaya-EKI Dance Company memiliki perspektif yang lebih modern. Musikalisasi Lutung Kasarung yang dipentaskan di Galeri Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta itu menyuguhkan kisah legendaris dengan sentuhan lebih segar. Konsepnya dapat memikat generasi muda tanpa meninggalkan akar budaya dan pesan moral. Mengambil latar Kerajaan Pasir Batang, pertunjukan itu mengisahkan seekor monyet ajaib yang menolong Putri Purbasari. Alur klasik itu berkelindan dengan properti canggih di panggung. Salah satunya kehadiran layar LED yang membangun nuansa hutan rimbun, istana, dan dinamika suasana lewat teknologi proyeksi visual. Musik pun begitu. Bebunyian khas Sunda dan musik lain berpadu harmonis dengan irama elektronik serta o...