Langsung ke konten utama

Data Dan Statistik Wisuda Periode II

lpmarena.com, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta resmi melepas wisudawan-wisudawati periode II tahun pelajaran 2013/2014 pada Sabtu (05/04) dan Minggu (06/04) di Gedung Multi Purpose. Berikut data dan statistik wisuda periode ini.

Jumlah wisudawan periode ini adalah 797 mahasiswa yang terdiri Diploma (2 orang), Sarjana (716 orang), Magister (67 orang) dan Doktor (12 orang). 283 orang di antaranya lulus dengan predikat cumlaude. Adapun predikat wisudawan terbaik tercepat pada wisuda periode II kali ini adalah Chichi `Aisyatud Da’watiz Zahroh, dengan IPK 3,82 dan lama studi 3 tahun 2 bulan 20 hari.
Untuk penyebaran wisuda terdiri dari Fakultas Syariah dan Hukum (112 orang), Fakultas Adab dan Ilmu Budaya (88 orang), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (184 orang), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (99 orang), serta Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (66 orang). Sedangkan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (39 orang), Fakultas Sains dan Teknologi (120 orang), dan Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga (79 orang).
Adapun wisudawan berprestasi di masing-masing fakultas adalah Chichi ‘Aisyatud Da’watiz Zahroh (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan IPK 3,82), Toyyib Alamsyah (Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan IPK 3,76), Norma Latif Fitriyani (Fakultas Sains dan Teknologi dengan IPK 3,80), serta Anisa Tirta Kusumasari (Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora dengan IPK 3,82). Ada juga Mustofa Kamal (Fakultas Adab dan Ilmu Budaya dengan IPK 3,82), Cholida Hanum (Fakultas Syariah dan Hukum dengan IPK 3,94), Halimatus Sa’diyah (Fakutas Ushuluddin dan Pemikiran Islam dengan IPK 3,87) serta Mu’ammar Zayn Qadafy (PPs UIN dengan IPK 3,83). (Folly Akbar)

Tulisan ini dimuat di lpmarena.com 7 April 2014


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً ...

Musikalisasi Lutung kasarung :Dikemas Modern, Relevan dengan Generasi Kekinian

  Musikalisasi Lutung Kasarung membuktikan bahwa sentuhan modernisasi dapat membuat cerita rakyat tetap relevan dan dinikmati lintas generasi. LUTUNG Kasarung adalah satu dari sekian kisah klasik yang kerap ditampilkan dalam pentas musikal. Namun, kolaborasi Indonesia Kaya-EKI Dance Company memiliki perspektif yang lebih modern. Musikalisasi Lutung Kasarung yang dipentaskan di Galeri Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta itu menyuguhkan kisah legendaris dengan sentuhan lebih segar. Konsepnya dapat memikat generasi muda tanpa meninggalkan akar budaya dan pesan moral. Mengambil latar Kerajaan Pasir Batang, pertunjukan itu mengisahkan seekor monyet ajaib yang menolong Putri Purbasari. Alur klasik itu berkelindan dengan properti canggih di panggung. Salah satunya kehadiran layar LED yang membangun nuansa hutan rimbun, istana, dan dinamika suasana lewat teknologi proyeksi visual. Musik pun begitu. Bebunyian khas Sunda dan musik lain berpadu harmonis dengan irama elektronik serta o...