Langsung ke konten utama

Wisudawan Terbaik : Berikan Sesuatu Pada Bangsa Ini


Kitalah generasi bangsa…
Peramu segenap cita…
Penyambung sejumlah asa…

Ikan asin di Pasar Jogja…
Awan di langit berwarna biru…
Hari ini kita memakai toga…
Semoga tetap jadi pribadi berilmu…

lpmarena.com, Pantun tersebut menandai berakhirnya sambutan Chichi ‘Aisyatud Da’watiz Zahro, perwakilan wisudawan terbaik dalam prosesi wisuda periode II tahun pelajaran 2013/2014 UIN Sunan Kalijaga di gedung Multi Purpose, Sabtu (05/04). Chichi merupakan peraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terbaik di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan nilai 3,82.

Dalam sambutannya, putri pasangan Suparno dengan Nur Kayatid ini mengingatkan para wisudawan untuk tidak kelewat larut dalam suka cita. “Kepada rekan-rekan wisudawan, harus kita sadari jika wisuda ini bukan hanya momen untuk bersuka cita, tapi kita perlu merefleksikan makna dari kelulusan ini.”
Baginya, wisuda hanya langkah awal menuju masa depan yang lebih dinamis. “Dunia ini dinamis, begitu juga kita seharusnya. Kita dituntut untuk bisa membaca dan menganalisa kondisi sekitar, jika tidak ingin tertinggal,” ujarnya berapi-api.
Lebih lanjut Chichi juga mengingatkan para wisudawan untuk terjun dan berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan kebangsaan. “Kita harus memberikan alternatif dan solusi, bukan hanya mengharapkan apa yang diberikan bangsa ini kepada kita, tapi kita harus memberikan sesuatu yang berharga untuk bangsa ini,” cetusnya yang disambut dengan tepuk tangan meriah.
Tidak lupa, Chichi juga menyampaikan kritik dan sarannya kepada UIN Sunan kalijaga untuk menciptakan perkuliahan yang tidak asosial. “Harapannya bisa menghasilkan mahasiswa dengan nilai kemanusiaan yang tinggi.” (Folly Akbar)


Tulisan ini dimuat lpmarena.com edisi 6 April 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً ...

Musikalisasi Lutung kasarung :Dikemas Modern, Relevan dengan Generasi Kekinian

  Musikalisasi Lutung Kasarung membuktikan bahwa sentuhan modernisasi dapat membuat cerita rakyat tetap relevan dan dinikmati lintas generasi. LUTUNG Kasarung adalah satu dari sekian kisah klasik yang kerap ditampilkan dalam pentas musikal. Namun, kolaborasi Indonesia Kaya-EKI Dance Company memiliki perspektif yang lebih modern. Musikalisasi Lutung Kasarung yang dipentaskan di Galeri Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta itu menyuguhkan kisah legendaris dengan sentuhan lebih segar. Konsepnya dapat memikat generasi muda tanpa meninggalkan akar budaya dan pesan moral. Mengambil latar Kerajaan Pasir Batang, pertunjukan itu mengisahkan seekor monyet ajaib yang menolong Putri Purbasari. Alur klasik itu berkelindan dengan properti canggih di panggung. Salah satunya kehadiran layar LED yang membangun nuansa hutan rimbun, istana, dan dinamika suasana lewat teknologi proyeksi visual. Musik pun begitu. Bebunyian khas Sunda dan musik lain berpadu harmonis dengan irama elektronik serta o...