Langsung ke konten utama

Bilik Cinta


Adanya kasus kehamilan istri Gayus Tambunan Milana Anggraeini, membukakan kita akan hal yang hampir tidak pernah kita fikirkan. Kita ketahui bersama, setiap manusia membutuhkan hubungan seks tak terkecuali para narapidana. Tetapi dari 13 hak narapidana yang tercantum dalam Pasal 14 UU No 12/1995 tentang Lembaga Permasyarakatan, tidak di cantumkan tentang hubungan seks di penjara. Dan kondisi sulit yang dialami narapidana nyatanya dimanfaatkan oknum sipir rutan untuk mengais uang haram.
Tentunya kita tidak menginginkan pelanggaran terjadi di tempat yang mestinya menghilangkan tindak pelanggaran. Disisi lain, pria yang mengalami sumbatan dalam melepaskan hasrat seksnya, bisa berakibat macam-macam, misalnya, pria tersebut melakukan penyimpangan seks. Atas dasar itulah, tampaknya rencana pembuatan bilik bercinta di rutan adalah hal yang perlu direalisasikan. Karna dengan legalnya bercinta di penjara, kasus kekerasan seks serta suap menyuap oknum sipir relatif tidak terjadi lagi.
Namun penggunaan bilik cinta tersebut harus dibarengi dengan aturan yang jelas salah satunya, pengguna bilik cinta tersebut harus pasangan yang resmi suami istri. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengenalkan identitas pasangan tersebut. Dalam hal ini, kejujuran dari petugas sipir rutan menjadi hal yang mutlak. Karna jika tidak, tempat yang dibangun untuk membawa kemaslahatan bagi semua pihak justru berbalik membawa laknat. Dimana tempat prostitusi dan suap semakin menjadi-jadi.
 Dimuat Harian Republika pada rubik “Debat Mahasiswa” edisi Rabu 21 September 2011 (Tembus Kelima)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً ...

Musikalisasi Lutung kasarung :Dikemas Modern, Relevan dengan Generasi Kekinian

  Musikalisasi Lutung Kasarung membuktikan bahwa sentuhan modernisasi dapat membuat cerita rakyat tetap relevan dan dinikmati lintas generasi. LUTUNG Kasarung adalah satu dari sekian kisah klasik yang kerap ditampilkan dalam pentas musikal. Namun, kolaborasi Indonesia Kaya-EKI Dance Company memiliki perspektif yang lebih modern. Musikalisasi Lutung Kasarung yang dipentaskan di Galeri Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta itu menyuguhkan kisah legendaris dengan sentuhan lebih segar. Konsepnya dapat memikat generasi muda tanpa meninggalkan akar budaya dan pesan moral. Mengambil latar Kerajaan Pasir Batang, pertunjukan itu mengisahkan seekor monyet ajaib yang menolong Putri Purbasari. Alur klasik itu berkelindan dengan properti canggih di panggung. Salah satunya kehadiran layar LED yang membangun nuansa hutan rimbun, istana, dan dinamika suasana lewat teknologi proyeksi visual. Musik pun begitu. Bebunyian khas Sunda dan musik lain berpadu harmonis dengan irama elektronik serta o...