Skip to main content

Jadi Pemandu, Ditengah Kuliah


“Dek, kalo mau naik dari sebelah sana, ga boleh dari sini”
Teriakan itu keluar dari mulut salah seorang pemandu yang bertugas di tempat bermain anak-anak di salah satu sudut taman pintar.  Pemuda bernama Muhammad Sigit Prihanto Itu sudah 1tahun bekerja di taman pintar sebagai pemandu. Dengan uang yang dia terima dari pengelola, tugas menjaga keselamatan pengunjung berada didalam tanggung jawabnya.
Sepak terjangnya untuk memulai kehidupan yang sebenarnya dimulai pasca pria bertubuh besar itu lulus SMA, tepatnya pada tahun 2006 pria yang akrab di panggil sigit berkelana dari Kota Jepara ke kota yang dikenal sebagai barometer pendidikan yakni Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikanya.  Di Yogyakarta sigit diterima disalah satu perguruan tinggi swasta ternama di Yogyakarta yakni Universitas Ahmad Dahlan di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dengan harapan kelak bisa berpartisipasi dalam mencerdaskan bangsa.

Akan tetapi menginjak tahun keempatnya di Yogyakarta, masalah ekonomi  memaksanya untuk bekerja sebelum lulus kuliah, selain masalah ekonomi kesibukanya kuliah juga sedikit longgar sehingga memungkinkanya untuk bekerja. Dia menceritakan awalnya tidak ingin kerja meskipun sudah beberapa kali ditawari temanya, akan tetapi lama-lama butuh juga sehingga memutuskan untuk bekerja.
Tepatnya pada bulan Mei 2010, Sigit mengajukan lamaran ke manajer taman pintar dan mendapat panggilan seminggu setelahnya, setelah interview dan dinyatakan lulus dia langsung bekerja ditengah kuliahnya yang sudah mulai tidak sepadat awal-awal. Di awal masa kerja, sepak terjang sigit menjadi pemandu tidak mudah. Awalnya dia ditempatkan di posis foluntis atau penyedia jasa yang sangat melelahkan selama 3 bulan, setelah itu baru  bisa menempati posisi pemandu yang lebih rileks.
Ketika belum mengurus skripsi dalam sebulan dia bisa bekerja sebanyak 48shift pagi dan siang sehingga penghasilanya bisa mencapai Rp.750.000per bulan, akan tetapi sekarang dia hanya bekerja rata-rata 20shift perbulan yang merupakan batas minimal saja. Dengan uang hasil keringatnya dia mengaku senang bisa meringankan beban orang tuanya.
Dia mengungkapkan, menjadi pemandu hanya sebagai batu loncatan sebelum mendapat pekerjaan yang lebih layak, terlebih dengan statusnya yang beberapa hari lagi akan segera berubah yakni seorang sarjana Pendidikan Bahasa Inggris. Keterampilanya berbahasa inggris juga memudahkan dia diterima kerja sebagai pemandu, karena pesona Yogyakarta yang menawan dimata dunia membuat pengunjung taman pintar tidak sebatas turis lokal tetapi turis internasional, dan kemampuan bahasa inggris sangat dibutuhkan untuk melayani turis mancanegara.
Kelak, sigit mengharapkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan besik yang dimiliki. Dan wahana taman pintar akan selalu tertanam di benaknya. Kuliah sambil bekerja dan bekerja sambil kuliah.[]

Comments

Anonymous said…
Luar biasa ceritanya

Popular posts from this blog

Menyiapkan Ikan Arwana untuk Kontes Ala Iseereds Jakarta

Bibit Ikan Arwana Iseereds Jakarta foto Fedrik/Jawa Pos Setiap kontestasi selalu menuntut lebih untuk menjadi yang terbaik. Pun sama halnya dengan arwana super-red. Mempersiapkan mereka agar siap ”diadu” membutuhkan atensi, waktu, dan modal jauh lebih besar daripada untuk sekadar pajangan. --- ADA serangkaian proses dan tahapan yang wajib dilalui dalam menyiapkan arwana kontes. Karena sifatnya wajib, satu proses saja yang tidak maksimal hampir dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Pendiri Iseereds Jakarta Michael Leonard memaparkan, proses melahirkan arwana super-red jempolan bahkan harus dimulai sejak pemilihan bibit. Biasanya, para pemburu mencari bibit dengan anatomi bagus dan seunik mungkin. Misalnya, kepala dengan kontur sendok yang sempurna. Kemudian sirip dayung yang panjang hingga ekor besar yang memunculkan aura gagah. ”Masalahnya, hunting ikan dengan anatomi bagus itu nggak gampang. Karena orang sudah rebutan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara,

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ )  (رواه البخارى) “Aj

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.