Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Sweta Kartika, Konsisten Kenalkan Budaya Nusantara lewat Komik

  Menurunnya produktivitas komik bernuansa budaya Nusantara memantik keresahan Sweta Kartika. Dia lantas mendirikan Padepokan Ragasukma untuk mewadahi para pembuat komik Nusantara.   FOLLY AKBAR, Jakarta, Jawa Pos --- BUAH jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah tersebut sangat layak disematkan kepada Sweta Kartika. Seorang komikus kelahiran Kebumen yang konsisten dengan karya-karya komik bernapas budaya Nusantara. Sosok Sweta bak wujud perpaduan yang sempurna dari jiwa orang tuanya. Ibunya gemar membaca komik. Ayahnya adalah orang yang gemar berseni-budaya. Keroncong, gamelan, wayang, hingga melukis. Perpaduan dua aliran itu sangat akrab sejak Sweta kecil. Pada akhirnya, titisan darah orang tuanya itu mengantarkan Sweta menemukan jati dirinya sebagai komikus Nusantara. ”Dari situ saya akhirnya membuat komik yang mengambil unsur budaya lokal,” ujarnya kepada Jawa Pos. Komik sudah menjadi bagian dari hidup Sweta. Sejak kecil dia sering disodori berbagai judul komik bacaan ibun

Kiprah Paramedis Jalanan Memberikan Pertolongan Pertama pada Aksi Massa

Alviani Sabillah, salah seorang pendiri Paramedis Jalanan Berbekal pendidikan medis dasar, para personel Paramedis Jalanan turun di tiap aksi besar untuk memberikan pertolongan pertama. Sering mendapat intimidasi meski sudah membawa tanda pengenal medis, termasuk dalam demo anti-omnibus law. FOLLY AKBAR, Jakarta, Jawa Pos --- JATUHNYA banyak korban dalam rangkaian aksi demonstrasi ’’reformasi dikorupsi’’ September 2019 lalu sangat lekat di ingatan Alviani Sabillah. Dia yang juga ikut turun ke lapangan kala itu harus melihat dengan mata dan kepala sendiri kawan seperjuangannya terluka tanpa ada pertolongan medis yang cepat. Kalaupun ada, hanya pertolongan spontanitas tanpa standar peralatan minimal yang memadai. Sisi kemanusiaannya pun tergugah. Perempuan berjilbab itu pun akhirnya ikut menginisiasi lahirnya kelompok Paramedis Jalanan. Bersama sembilan kawan lain yang berlatar mahasiswa, buruh, dan aktivis medis. Sebuah kumpulan yang bertugas memberikan pertolongan pertama kepada massa

Liku-Liku Borneo Tattoo Mendokumentasikan Budaya Tato Dayak Kalimantan

Delapan bulan mengelilingi Kalimantan, Borneo Tattoo meneliti dan mengarsipkan budaya tato suku Dayak dan sub-Dayak. Naik motor, kenyang kesasar meski sudah bermodal GPS. FOLLY AKBAR, Jakarta, Jawa Pos --- MELEWATI jalanan setapak. Menyusuri hutan tropis. Menyeberangi sungai-sungai. Dan, menemui masyarakat adat di pedalaman Kalimantan. Delapan bulan lamanya Bonfilio Yosafat melakukan itu semua. Demi mengarsipkan tradisi bertato masyarakat Dayak Kalimantan yang mulai digarap empat tahun lalu. Tapi, pandemi Covid-19 yang menutup banyak akses telah mengganjal kerja pendokumentasian itu. Bonbon pun memilih balik dulu ke Jawa sejak awal Agustus. Selama delapan bulan itu Bonbon dan dua rekannya, Atma Parindra dan Doni Prayogo, sudah menyelesaikan sebagian besar target ekspedisi Borneo Tattoo. Mendatangi 22 suku Dayak dan berbagai subkulturnya di lebih dari 60 desa yang tersebar di lima provinsi di Kalimantan. Dia tinggal butuh mendatangi empat suku Dayak lain setelah pandemi. ’

Sulitnya Penderita Talasemia Berburu Darah di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 membuat jumlah pendonor darah turun drastis. Padahal, ada orang-orang yang membutuhkan darah secara reguler supaya bisa tetap bertahan FOLLY AKBAR, Jakarta, Jawa Pos --- PERTENGAHAN Mei lalu, Annisa Octiandari Pertiwi mengalami salah satu fase tersulit dalam hidupnya. Dia harus pontang-panting mencari darah golongan AB resus positif. Tak mendapatkan, nyawanya menjadi taruhan. Di bank darah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, tempat langganannya, stok kosong. Sementara di Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kramat yang jadi rujukan RS, jumlahnya terbatas. Nisa, sapaannya, membutuhkan 800 hingga 1.000 cc. ”Itu sekitar tiga sampai empat kantong darah,” ujar perempuan berusia 26 tahun tersebut Kamis malam (18/6). Bingung mencari, Nisa lalu menghubungi sejumlah kawan lamanya. Kawan-kawan yang dia ingat memiliki golongan darah sama. Untung, Nisa mendapati Muhammad Faisal, kawan kuliahnya, dan Rodzotus Solekha, teman kantornya, yang hari itu bersedia menj

Saat Anakku Berusia Satu Tahun

Hari ini 3 Juni 2020, Giyanta Sena genap berusia satu tahun. Itu artinya, sudah 12 purnama, serta 365 kali pergantian malam dan siang dia lewati. Lengkap dengan berbagai sukanya. Juga dukanya. Diusia satu tahun, dia telah banyak berubah. Dia yang dulu berbobot 2,8 kilogram, kini nyaris 10 kilogram. Hanya kurang sedikit. Posturnya pun tumbuh pesat. Hampir dua kali lipat. Dari 47 centimeter menjadi 80 centimeter. Sekarang, dia bukan lagi bayi. Dia sudah tumbuh menjadi balita. Untuk orang dewasa, rentang waktu satu tahun mungkin relatif tidak lama. Tidak banyak yang berubah. Apalagi sangat drastis. Paling rambutnya yang tumbuh. Botak jadi gondrong. Atau kukunya. Pendek jadi panjang Namun untuk seusianya, satu tahun adalah masa yang panjang. Masa tumbuh amat pesat. Dari yang hanya bisa berbaring, naik level jadi tengkurep, duduk, merangkang, berdiri. Bahkan, dia mulai bisa berjalan sedikit-sedikit. Giginya pun bertambah. Dari nol menjadi sepuluh. Sekarang, dia sudah makan makanan yang sama

Gara-gara Corona, Saya Berkenalan Dengan Saham

Tiga pekan terakhir, saya tengah asik menggeluti dunia baru. Sebuah aktivitas yang justru ditemukan di sela-sela 'kebingungan' mengisi waktu di tengah pandemi. Maklum, banyak waktu di kasur. Lalu dunia barunya apa? Dunia investasi!  Sebetulnya, saya sudah mengenal kata "investasi" sejak lama. Namun selama ini terbatas pada investasi-investasi konvensional saja. Misalnya emas, properti atau mentok-mentok deposito. Sementara dunia baru yang saya maksud di sini adalah investasi saham. Sesuatu yang sebetulnya sering juga didengar. Sangat akrab di lingkungan saya kerja, -lingkungan wartawan. Namun tidak pernah mencobanya. Tapi belakangan, berawal dari iseng otak-atik fasilitas Buka Reksa, - platform reksadana milik Bukalapak, saya malah keasikan. Melihat grafik uang naik, atau kesal saat harga saham turun memberi sensasi sendiri.  Rasa penasaran makin naik. Perlahan, keasikan itu juga sudah membawa saya berselancar ke berbagai platform investasi lainnya. Mulai dari Bib

Pengalaman Pribadi ; Cara Ganti Kurir Mendadak pada Shopee

Belanja online kini sudah menjadi gaya hidup baru. S elain menawarkan produk yang sangat banyak dan bervariasi, ada banyak keuntungan yang bisa didapat. G ratis ongkir, diskon hingga cashback. Namun bukan tanpa kendala. S esekali, ada saja masalahnya. M isal, kurir yang dipilih ternyata tidak sesuai dan perlu pindah. D an kali ini saya mau berbagi tips atau cara mengubah kurir di aplikasi Shopee bagi seller atau penjual. Tips ini saya dapatkan langsung dari pengalaman saya melakukan hal tersebut pada 8 Mei 2020 lalu. Uniknya, peristiwa cukup merepotkan itu justru terjadi di momen pertama saya menangani pembeli. Bingungnya jadi double . Sebelumnya, saya mau cerita kronologisnya. Ini penting untuk memahami kenapa kita diperkenankan mengubah kurir. Sebab, pindah kurir ga bisa sembarangan. Harus ada sebab yang bisa dimaklumi. Jadi gini. Pada tanggal 7 Mei 2020 orderan masuk ke toko Shopee saya. Kebetulan saya menjual kamera pocket second milik saya. Merk Nikon s2800 coolpix. Pembeli datang

Pengalaman Mengikuti Rapid Test Massal COVID-19; Lima Detik Deg-degan

Hari ini, saya mengikuti Rapid Test COVID-19 di Klinik KMF. Sebuah klinik dadakan yang dibangun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggelar Rapid Test massal. Sebelum saya ceritakan bagaimana prosesnya, saya mau jelaskan apa itu Rapid Test biar tidak salah memahami. Rapid test ini salah satu metode untuk ‘mendeteksi dini’ keberadaan virus COVID di tubuh manusia. Kenapa saya sebut deteksi dini? Sebab, cara ini tidak menghasilkan vonis final apakah kita positif COVID atau tidak. Rapid test ini hanya mengecek keberadaan imunoglobulin. Ibaratnya, alat ini akan melihat apakah ada imun yang sedang ‘bertarung’ melawan virus di tubuh kita. Jika hasilnya ada, maka harus dilanjutkan dengan tes PCR. Tes PCR ini untuk memastikan apakah virus tersebut COVID. Sebab bisa saja, virus yang sedang dihadapi imun berasal dari virus lain. Itulah sebabnya, akurasi dari alat ini sebagai deteksi COVID tidak 100 persen benar. Oke, lalu bagaimana prosesnya? Jadi saya m

Novian Chaniago, Pengamen yang Dipertemukan dengan Band Scorpions

Novian Chaniago foto : Folly Akbar Dari Blok M lewat Gorky Park sampai ke Jogjakarta. Itulah ”rute” Novian Chaniago untuk bertemu band idolanya tersebut. Dia sudah menyiapkan dua pertanyaan. FOLLY AKBAR, Jakarta, Jawa Pos --- Wind of Change DIA tidak sedang menyanyi di dinginnya Gorky Park, Moskow, di Rusia sana. Tidak pula bermaksud menyuarakan situasi politik di Eropa Timur. Take me to the magic of the moment On a glory night Where the children of tomorrow dream away (dream away) In the wind of change Tapi, nasib memang kesunyian masing-masing. Di suatu siang yang panas di Blok M, Jakarta, dua pekan lalu (14/2), seseorang merekamnya tengah mengamen menyanyikan larik-larik refrain itu. Selembar kertas karton yang mengutarakan maksud hati si pengamen turut terbaca jelas. Dan ada pula peran klik ribuan tangan di dunia maya. Sampai akhirnya Novian Chaniago, pengamen tersebut, membantu membawanya to the magic of the moment. Bertemu Scorpions, ban