Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2021

Dimas Indiana, Inisiator Berbagai Komunitas Literasi dan Budaya

Budaya dan anak muda. Dua entitas yang kerap kali dianggap tidak relevan untuk disandingkan. Anak muda yang identik dengan teknologi kekinian, dinilai bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang berbicara masa lalu. Namun, persoalan tersebut dapat dipadankan secara ciamik oleh Dimas Indiana atau akrab dikenal dengan nama pena Dimas Indiana Senja. Seorang sastratwan muda kelahiran Brebes 20 Desember 1990. Dalam beberapa tahun terakhir, Dimas  banyak membentuk komunitas sastra dan budaya dengan menggaet para anak muda. Seperti Pondok pena di purwokerto, Komunitas Slayaban dan Bumiayu Creative City Forum (BCCF)  di Brebes, dan Rumah Penyu di Cilacap. Secara akademik, Dimas sejatinya seorang ahli ilmu agama. Sejak pendidikan sarjana hingga doktoralnya, dia mengambil ilmu-ilmu islamic studies. Namun, darah seninya dan budaya sudah lahir sejak kecil tak bisa disangkal. “Saya suka melukis, suka sastra,” ujarnya kepada Jawa Pos. Pada satu titik, dia juga menemukan keterkaitan antara agama

Nurirwansyah Putra, 8 Tahun Bersama Himpunan Pendonor Darah Apheresis

Tingginya kebutuhan donor trombosit yang tidak sebanding dengan suplai membuat ”perdagangan gelap” kerap terjadi. Himpunan Pendonor Darah Apheresis hadir tanpa bayaran untuk memenuhi kebutuhan darah para penderita kanker, talasemia, dan penyakit hematologi lainnya.   FOLLY AKBAR, Jakarta ---   PERJALANAN itu mempertemukan Nurirwansyah Putra dengan Ilham. Balita pengidap hidrosefalus tersebut membutuhkan darah AB untuk operasi. Namun, karena darahnya B, di tengah keterdesakan itu, Nur mencari-cari rekannya yang berdarah AB untuk donor trombosit bagi balita yang sedang dirawat di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, tersebut. Berhasil. ”Kabar itu merambat ke tetangganya. Dia bilang Mas Nur bisa bantu-bantu cari darah,” tutur Nur yang sehari-hari mengelola usaha event organizer, lantas tertawa kecil. Dari sanalah ide untuk menggalang berdirinya Himpunan Pendonor Darah Apheresis berasal. Kebetulan, sejak 2012, Nur yang kala itu masih mahasiswa memang aktif membantu masyarak

Kerapu Cantang, Predator Akuarium Air Payau

Kerapu identik dengan spesies ikan air laut. Namun, kini beberapa jenis ikan tersebut mulai banyak digunakan untuk akuarium dengan konsep air payau. Yakni, campuran air tawar dan air laut. --- SALAH satu jenis kerapu yang banyak dipelihara para pencinta ikan hias saat ini adalah kerapu cantang. Jenis itu merupakan kerapu hybrid dari perkawinan silang antara kerapu kertang jantan dan kerapu macan betina. Populasi ikan dengan nama latin Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus itu meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Juga minat para pencinta akuarium. ’’Yang bikin ikan ini unik orang tahunya ikan air asin, ternyata bisa di air tawar,’’ ujar Yudhi Ferraro, CEO Brackish Aquatics dengan akun Instagram @brackish_aquatics. Bahkan, sudah ada yang membiakkan kerapu cantang full air tawar. Kerapu bisa hidup di air payau karena terbiasa bergerak di perairan dekat pantai. Khususnya kawasan perbatasan laut dan sungai. Yudhi biasa mendapat pasokan dari produsen yang membudidayakan ker