Skip to main content

Posts

Showing posts from 2023

Kawasan Ancol dan Hantu Si Manis yang Melegenda

Sopir Kerap Cek Kaki Penumpang di Malam Hari Kawasan sekitaran ancol yang terletak di Kelurahan Pademangan, Jakarta Utara sekilas tak berbeda dengan kawasan lainnya. Pemukiman yang padat dan lalu lintas yang rapat bersenandung dengan aktivitas keseharian masyarakatnya. Namun di balik ramainya lalu lalang kendaraan di jalur pantai utara Jakarta itu, Ancol tetap punya cerita sendiri. Di sekitarnya, terdapat banyak cerita horor yang melegenda dan dialami masyarakat sekitar hingga saat ini. Cerita-cerita itu, lantas banyak dikaitkan dengan sosok Si Manis Jembatan Ancol yang menjadi urban legend bagi warga ibukota. Sosok yang sempat dikisahkan dalam sebuah tayangan film dengan judul tersebut. Lokasi jembatan yang dikenal angker beragam. Ada yang menyebut di jembatan di seberang pintu timur ancol, namun ada juga yang menyebut jembatan pintu binaria yang kini telah dibongkar. Meski demikian, kejadian mistis Si Manis juga banyak terjadi di sekitarnya di Pademangan. Dikaitkannya Si

Cerita Delapan Tahun Bang Den-Kak Beda Hidup Nomaden

Bikin Hidup Minim Konflik dan Anti Bosan Berawal dari keinginan melihat Indonesia dari dekat, pasangan Denny Hendrawan Piliang (Bang Den) dan Zubaidah (Kak Beda) telah menjalani tujuh tahun hidup nomaden atau berpindah-pindah. Pilihan hidup itu telah memberinya karakter dan perspektif memahami arti hidup. -- Keinginan untuk berkeliling penjuru nusantara sudah berkelindan di hati Bang Den sejak remaja. Rasa penasaran itu terus tumbuh bertautan dengan mentalnya yang kian teguh. Hingga pada akhirnya, dia mulai merealisasikannya pada awal 2016 lalu. Kebetulan, Bang Den telah memiliki istri, yakni Kak Beda yang bisa menjadi teman, sekaligus partner dalam menjalani petualangannya. Sang istri sendiri, pada mulanya tidak langsung memberikan lampu hijau. Selain menganggap obsesi tersebut aneh, terbersit juga kekhawatiran tidak mampu survive memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Wajar perempuan banyak pertimbangan," ujar Bang Den kepada Jawa Pos Rabu (22/11). Namun, dia tak pata

Menjaga Burung Kenari Tetap Fit Memasuki Musim Hujan

Peralihan musim dari kemarau ke musim hujan kadang membawa dampak. Perubahan cuaca yang relatif lebih cepat bisa mengakibatkan kondisi burung drop. Termasuk kenari. KENARI amat mudah dipelihara. Tidak memerlukan perawatan rumit. Namun, pada jangka kala tertentu seperti memasuki musim hujan saat ini, kebugaran burung bisa menurun. Lantaran itulah, dibutuhkan perawatan ekstra. Eggy Gilang Munggaran, pemilik penangkaran kenari BRG Canary, Bandung, menyampaikan beberapa kunci untuk menjaga kondisi burung tetap prima saat memasuki musim hujan. Pertama, dia menambahkan proteksi pada kandang. Yakni, memasang kerodong yang menutupi sangkar ternak. Penggunaan kerodong sangat dianjurkan saat malam atau ketika cuaca cukup ekstrem. ’’Kerodong akan menghindarkan kenari dari terpaan langsung angin kencang,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos pekan lalu. Kedua, memperkuat daya tahan burung. Pria berusia 37 tahun itu memberikan asupan pakan kenari dengan pakan berkalori tinggi. ’’Biasanya saya men

Menanam Melon di Rumah ala Smart Hydroponic

Buah dengan habitat asli gurun, melon, jarang menjadi tanaman rumahan. Namun, berkat kemajuan teknologi hidroponik, melon kini bisa ditanam di lahan sempit perumahan. PRAKTIK itu dilakukan Ronny Tanumihardja yang juga pemilik smart hydroponic. Dalam dua tahun terakhir, pria yang berdomisili di Depok tersebut berhasil menanam melon dengan hasil panen ya  Showing 1 to 1 of 1 entries Previous1Next × Buah Lebih Besar, Kawinkan Bunga secara Manual  Kategori : GARDENING - Tanggal : 17-09-2023 - Halaman : 14 Menanam Melon di Rumah ala Smart Hydroponic Buah dengan habitat asli gurun, melon, jarang menjadi tanaman rumahan. Namun, berkat kemajuan teknologi hidroponik, melon kini bisa ditanam di lahan sempit perumahan. PRAKTIK itu dilakukan Ronny Tanumihardja yang juga pemilik smart hydroponic. Dalam dua tahun terakhir, pria yang berdomisili di Depok tersebut berhasil menanam melon dengan hasil panen yang baik. ”Tidak hanya sama, bahkan bisa melebihi yang ditanam di tanah,” ujarnya

Tutorial Jitu Mengembangbiakkan Gupi Mawar Merah

Bagi pencinta ikan hias sekaligus bunga, half black red rose tail guppy bisa jadi alternatif untuk dikoleksi. Sebagaimana namanya, ikan mungil ini memiliki bentuk ekor bak bunga mawar yang tengah merekah. ’’MAKANYA orang banyak menyebutnya mawar merah,’’ kata Ahmad Rifai, CEO Mukmin Guppy Jakarta. Gupi mawar merah, lanjut Rifai, kini jadi salah satu ikan yang banyak diburu kolektor. Kecantikan ekor dan dorsal (sirip punggung) sungguh memanjakan mata. Terlebih, saat ikan itu tengah aktif bergerak. Gupi banyak dikembangkan di berbagai negara Asia, termasuk Thailand dan Vietnam. Sebagian kolektor lokal juga mendatangkan ikan dari luar negeri. Namun, kata Rifai, gupi mawar merah asli Indonesia tidak kalah kualitasnya. Dalam beberapa bulan terakhir, Rifai aktif membudidayakan gupi mawar merah. Kini, ikan jenis tersebut menjadi salah satu andalannya. Karena itu, dia juga menyarankan para pencinta ikan hias untuk tak ragu mengikuti jejaknya. Salah satu pertimbangannya, gupi tidak

Memahami Sejarah Aborigin lewat Seni

Aura mistis langsung terasa saat memasuki instalasi seni video berjudul Walking Through a Songline. Dari ruang gelap, terdengar alunan bebunyian alat musik suku Aborigin yang beriringan dengan video yang menampilkan gradasi warna indah dan berubah setiap saat. VIDEO tersebut berdurasi sekitar enam menit. Untuk menikmati sensasinya, setiap segmen dibatasi. Hanya dapat diikuti tujuh sampai delapan orang. Tujuannya, suguhan karya itu dapat lebih intim dirasakan. Dalam video enam menit tersebut, diilustrasikan perjalanan suku Aborigin dari Selat Torres. Kelompok yang menjadi leluhur bangsa Australia. Walking Through a Songline menggambarkan pengalaman seperti sedang hanyut dalam sebuah lagu. Visualisasinya memperlihatkan sebuah pergantian kondisi seiring perubahan wilayah di seluruh Benua Kanguru tersebut. Aktivitas mereka terekam dalam karakteristik-karakteristik wilayah. Misalnya, komposisi bebatuan, kubangan air, dan langit malam. Semua keindahan visualisasi Songline bisa di

Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi dan Pengalaman Pontang-panting di Eropa setelah Kecurian Paspor

Paspor Ismail Fahmi dan istri dicuri di sebuah kota kecil di Prancis saat 22 jam lagi mereka harus terbang ke Indonesia. Ketika transit di Istanbul, mereka dibalikkan lagi ke Paris karena masa berlaku Surat Perjalanan Laksana Paspor tak memenuhi syarat di Turki. FOLLY AKBAR, Jakarta --- SETELAH menghadiri sebuah konferensi ekonomi di Prancis, di hari terakhir seusai acara, Ismail Fahmi dan istri, Agnes Tri Harjaningrum, berkunjung ke sebuah Taman Lavender. Pendiri Drone Emprit itu berniat menikmati suasana sembari menanti penerbangannya ke Indonesia yang dijadwalkan keesokan harinya (10/7). Tapi, niat untuk relaksasi di salah satu sudut Kota Aix En Provence itu justru berujung peristiwa tak mengenakkan. Dia dan istri kehilangan paspor. ”Kita kalau nggak punya paspor di luar negeri kayak orang nggak diakui,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Jumat (14/7) pekan lalu. Pendiri PT Media Kernels Indonesia tersebut menceritakan, peristiwa itu sungguh di luar dugaan. Tiba di Taman Lavender

Identitas lewat Kardus, Sikat, hingga Selimut ala Isabel dan Alfredo Aquilizan

Gigantik. Itulah ciri khas karya seni pasangan perupa asal Filipina, Isabel dan Alfredo Aquilizan. Meski demikian, semua karya seni kontemporer tersebut berangkat dari benda-benda sederhana. Instalasinya dibentuk dari barang bekas yang biasa kita temui di rumah atau gudang. Kardus, sikat gigi, sandal, bongkahan kayu, hingga selimut. Walau berasal dari barang bekas, instalasi karya keduanya akan membetot siapa pun yang melihatnya. Karyanya tak sekadar indah, tetapi juga megah. Karya dari seniman yang sudah malang melintang di berbagai dunia itu bisa dinikmati masyarakat Indonesia di Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN). Pameran berlangsung sejak 24 Juni hingga 8 Oktober mendatang. Pameran bertajuk Somewhere, Elsewhere, Nowhere ini menampilkan instalasi berskala besar, patung, dan seni gambar yang telah dibuat selama lebih dari dua dekade. Dari karya-karya yang dipamerkan, yang paling megah adalah karya berjudul In-Habit: Project Another Country (Here, Ther

Naning Adiwoso Peduli Sanitasi dan Pembangunan Ramah Lingkungan

Saran agar Naning Adiwoso beristirahat dan meninggalkan kegiatannya tidak datang sekali-dua kali. Sudah berkali-kali keluarga, rekan, hingga dokter memintanya untuk fokus menikmati hari tua dengan lebih banyak beristirahat. PERMINTAAN yang disampaikan orang-orang terdekatnya bukan tanpa alasan. Maklum, selain usia yang hampir menginjak 80 tahun, kesehatannya juga mulai menurun. Naning pernah tak sadarkan diri saat berkegiatan. Beberapa kali pula Naning terjatuh. Namun, berulang-ulang disampaikan, berkali-kali pula tidak dihiraukan Naning. Di hari tuanya, dia tetap bersemangat menjalankan aktivitasnya sebagai pegiat lingkungan dan sosial. Alasannya, kepuasan batin. ’’Saya senang melihat orang bahagia saat kita bisa bantu,’’ ujarnya saat ditemui Jawa Pos di Jakarta pada Rabu (7/6). Kesempatan itu, baginya, tidak ternilai harganya. Naning berlatar belakang arsitek. Masa mudanya banyak dihabiskan di Amerika Serikat. Termasuk melanglang buana ke berbagai negara. Di luar negeri, dia te

Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia dan Peran Menjaga Asa Penderita Gangguan Mental

KPSI memberikan edukasi sekaligus menciptakan situasi lingkungan yang membantu pemulihan penderita skizofrenia. Sebagian penyintas atau keluarga mereka kini beralih menjadi edukator. FOLLY AKBAR, Jakarta ---- TAK tebersit di benak Osse Kiky jalan hidupnya menikung begitu tajam. Dari seorang pengidap skizofrenia atau gangguan jiwa kini justru menjadi edukator bagi penderita maupun publik secara umum. Tikungan hidup yang bahkan memberangkatkannya ke berbagai kota, sampai ke Manchester, Inggris, sana. Termasuk mendatangkan banyak tambahan pengetahuan serta pengalaman. Lompatan hidup Osse itu tak lepas dari peran Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI), sebuah komunitas yang dia kenal sejak 2012. Tahun ketika dia harus berjuang melawan penyakit mental yang membuatnya seperti orang tidak waras. ”Pada awalnya yang aktif (di KPSI) almarhum ayah saya,” ujarnya kepada Jawa Pos pada pengujung Mei lalu (31/5). Sang ayah, lanjut dia, adalah sosok yang paling getol berikhtiar

Satu Dekade Lebih Komunitas Malam Museum Tawarkan Cara Beda Nikmati Museum

Komunitas Malam Museum di Jogjakarta mampu menggaet puluhan peserta tiap menggelar jelajah malam yang diselingi permainan yang memadukan kejelian dan kegesitan. Berawal dari program mahasiswa, sampai kini pun pengurusnya juga harus mahasiswa. FOLLY AKBAR, Jakarta --- KALAU mereka memilih berkunjung pada malam hari, tentu bukan untuk melihat Ahkmenrah, sang Pharaoh dari Mesir yang tiba-tiba hidup, atau mengintip Jedediah, si koboi kecil siap beraksi seperti di film Night at the Museum. Bukan pula untuk menyaksikan tingkah polah Dexter, si monyet capuchin, dari sinema yang sama. Melainkan lebih kepada menawarkan pengalaman menikmati museum secara berbeda. Sebab, selama ini museum secara umum dipersepsikan kuno dan membosankan. ’’Malam hari memberi nuansa beda. Lebih privat,’’ kata Erwin Djunaedi, pendiri Komunitas Malam Museum yang berbasis di Jogjakarta. Apalagi, lanjut Erwin, kunjungan juga dikolaborasi dengan berbagai game atau permainan. Ini untuk menghindarkan kebosana