Skip to main content

Menjaga Burung Kenari Tetap Fit Memasuki Musim Hujan


Peralihan musim dari kemarau ke musim hujan kadang membawa dampak. Perubahan cuaca yang relatif lebih cepat bisa mengakibatkan kondisi burung drop. Termasuk kenari.

KENARI amat mudah dipelihara. Tidak memerlukan perawatan rumit. Namun, pada jangka kala tertentu seperti memasuki musim hujan saat ini, kebugaran burung bisa menurun. Lantaran itulah, dibutuhkan perawatan ekstra.

Eggy Gilang Munggaran, pemilik penangkaran kenari BRG Canary, Bandung, menyampaikan beberapa kunci untuk menjaga kondisi burung tetap prima saat memasuki musim hujan.

Pertama, dia menambahkan proteksi pada kandang. Yakni, memasang kerodong yang menutupi sangkar ternak. Penggunaan kerodong sangat dianjurkan saat malam atau ketika cuaca cukup ekstrem.

’’Kerodong akan menghindarkan kenari dari terpaan langsung angin kencang,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos pekan lalu.

Kedua, memperkuat daya tahan burung. Pria berusia 37 tahun itu memberikan asupan pakan kenari dengan pakan berkalori tinggi. ’’Biasanya saya menambahkan biji niger pada pakan. Khasiatnya, menghangatkan tubuh burung,’’ ujarnya.

Asupan itu tentu berbeda dengan pakan keseharian di luar musim hujan. Biasanya, untuk kondisi normal, pria yang menggandrungi kenari sejak 2013 tersebut hanya memberikan pakan biji-bijian olahan yang banyak dijual di kios burung.

Menu itu juga diselingi makanan ekstra (extra-fooding) untuk kenari. Misalnya, sawi hijau dan telur puyuh rebus. ’’Itu pun sangat mudah didapatkan,’’ katanya.

Berikutnya, strategi ketiga, menjaga kebutuhan kenari akan paparan sinar. Tidak dimungkiri, saat musim hujan, sinar matahari kadang sangat minim. Acap kali langit tertutup mendung, bahkan hingga sepanjang hari. Kenari membutuhkan sinar untuk menghangatkan tubuh dan mengeringkan bulu-bulu mereka.

Untuk mengatasi kondisi seperti itu, Eggy menggunakan sinar buatan dengan lampu. ’’Jadi, saya memasang lampu di bagian atas sangkar sehingga kenari bisa tetap mendapat paparan sinar yang menghangatkan,’’ ucapnya.

Di luar ketiga hal tersebut, Eggy menegaskan, kebersihan kandang mutlak senantiasa dijaga. Dia menyarankan, kandang harus dibersihkan setiap hari supaya jauh dari serangan penyakit. ’’Kandang bersih merupakan kunci kenari sehat setiap saat,’’ tegasnya.

Dia mengungkapkan, ada sejumlah penyakit yang rawan menyerang kenari pada masa pancaroba. Yang paling jamak adalah penyakit dengan gejala bulu mengembang, kaki diangkat sebelah ketika bertengger, nafsu makan menurun, serta jarang berkicau.

Sementara pada musim hujan, yang paling dominan adalah gangguan pernapasan pada burung. ’’Biasanya flu. Tandanya, lubang hidung mengeluarkan cairan. Burung juga bersin-bersin,’’ ungkapnya.

Untuk penyembuhan, selain ketiga strategi perawatan ekstra tersebut, Eggy memberikan asupan vitamin dan obat khusus.

Lantas, apakah ada penanganan khusus pada anakan atau bayi-bayi kenari?

Eggy menerangkan, secara fisik, kenari piyik memang lebih rentan. Perlakuan terhadap mereka pun tentu lebih ekstra pada musim hujan. Untuk lampu penghangat, misalnya, dia memberikannya selama 24 jam nonstop.

’’Khusus untuk anakan, saya pasang lampu 5 watt dan ditempatkan lebih dekat pada burung. Sebab, imun tubuh anakan kenari belum kuat,’’ jelasnya.

Dia juga menambahkan vitamin pada menu makanan bagi bayi kenari. ’’Vitamin khusus untuk kesehatan burung banyak tersedia di kios-kios burung,’’ ujarnya. (far/dri)

Terbit Jawa Pos edisi 19 November 2023

Comments

Popular posts from this blog

Menyiapkan Ikan Arwana untuk Kontes Ala Iseereds Jakarta

Bibit Ikan Arwana Iseereds Jakarta foto Fedrik/Jawa Pos Setiap kontestasi selalu menuntut lebih untuk menjadi yang terbaik. Pun sama halnya dengan arwana super-red. Mempersiapkan mereka agar siap ”diadu” membutuhkan atensi, waktu, dan modal jauh lebih besar daripada untuk sekadar pajangan. --- ADA serangkaian proses dan tahapan yang wajib dilalui dalam menyiapkan arwana kontes. Karena sifatnya wajib, satu proses saja yang tidak maksimal hampir dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Pendiri Iseereds Jakarta Michael Leonard memaparkan, proses melahirkan arwana super-red jempolan bahkan harus dimulai sejak pemilihan bibit. Biasanya, para pemburu mencari bibit dengan anatomi bagus dan seunik mungkin. Misalnya, kepala dengan kontur sendok yang sempurna. Kemudian sirip dayung yang panjang hingga ekor besar yang memunculkan aura gagah. ”Masalahnya, hunting ikan dengan anatomi bagus itu nggak gampang. Karena orang sudah rebutan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara,

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ )  (رواه البخارى) “Aj

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.