Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Serunya Momen Perpisahan Jokowi dengan Wapres dan Menteri Kabinet Kerja

Lima tahun menjalankan pemerintahan, presiden dan wakil presiden dibantu menteri dalam Kabinet Kerja. Masa tugas mereka berakhir seiring dengan akhir pemerintahan periode pertama Presiden Jokowi. Perpisahan berlangsung hangat diisi banyak tawa. Presiden jadi tahu bakat lain para pembantunya. FOLLY AKBAR, Jakarta, Jawa Pos --- SUARA ’’Uuk... uuk...’’ yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuat seisi Istana Negara pecah kemarin siang (18/10). Suara kokok ayam jantan yang ditunggu-tunggu dari JK terucap pendek saja. Para pejabat yang hadir tergelak mendengarnya. Momen tersebut terjadi saat JK diminta melengkapi lirik tembang Jago Kluruk yang dinyanyikan artis keroncong Endah Laras. Melihat suasana yang semakin gayeng karena ucapan Wapres itu, Endah mengulanginya. ”Ayo diulangi. Wis wayah isuk, jagone kluruk…” ujarnya menembang. JK yang disodori mik meneruskan lagu itu dengan kembali berucap, Uuk... uuk... Lagi-lagi tawa meledak. Presiden Jokowi yang terpingkal

Upaya Kampung Adat Keputihan Cirebon Bertahan di Tengah Laju Zaman

Jalan tengah harus diambil warga Kampung Keputihan saat bambu tak lagi selebat dulu dan lahan tebu kini berganti jadi perkampungan. FOLLY AKBAR, Cirebon, Jawa Pos --- BERBAGAI tetumbuhan tumbuh subur di kebun-kebun warga. Jadi semacam pagar antarrumah yang rata-rata jaraknya berjauhan. Ke-17 rumah yang ada juga berbentuk sama. Persegi panjang yang memanjang ke belakang. Dengan tembok yang tidak terbuat dari batu bata berlapis semen, jendela minus kaca, dan atap yang tak memakai genting, beton, atau metal. Memasuki Kampung Adat Keputihan memang seolah memasuki mesin waktu. Saking kontrasnya perbedaan dengan lanskap warga kampung lain yang secara administratif sama-sama masuk wilayah Kertasari. Desa Kertasari berada di Kecamatan Weru, sekitar 3,5 kilometer dari ibu kota Kabupaten Cirebon di Sumber. Dan 7 kilometer dari pusat Kota Cirebon. ”Sejak saya lahir, saya tahunya ya kayak gini,” ujar Suwena, salah seorang warga kampung yang luasnya sekitar 3–4 hektare itu, dalam

Menengok Kondisi Arya Permana Setelah Berhasil Turunkan Berat Badan

Setelah sekian lama hanya bisa berbaring, Arya Permana kini sudah mampu aktivitas seperti renang hingga main bola. Fokus selanjutnya adalah operasi menghilangkan gelambir. Oleh Folly Akbar, Karawang SAAT Jawa Pos tiba di rumahnya di Kampung Pasir, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, Senin (1/7), Arya Permana sedang tidak ada di rumah. "Arya lagi renang di Green Canyon," kata Ade Somantri, ayah Arya. Lokasinya, sekitar 2 kilometer dari rumah. Untuk tiba ke sana, kata Ade, Arya menggunakan sepeda motor. Aktivitas itu, lanjut dia, dilakukan Arya hampir setiap hari. Khususnya dalam beberapa bulan terakhir. Selain berenang dan motor-motoran, Arya juga kerap mengisi hari-harinya sepulang sekolah dengan bermain Sepakbola. Juga permainan anak-anak lain seusianya. ABG atau Remaja 13 tahun. Ya, Arya yang dulu mengalami obesitas ekstrim, kini sudah berhasil menanggulanginya. Saat ini, berat badannya sudah turun secara drastis, setelah

Mengenal Suku Dayak Bumi Segandu Indramayu yang Memuliakan Perempuan

Setia, bertanggung jawab, dan tidak menyakiti perasaan istri jadi bagian penting nilai yang dijunjung para anggota suku Dayak Bumi Segandu. Mereka mengaji rasa ke alam agar bisa ”mengayak” mana yang benar dan salah. FOLLY AKBAR, Indramayu --- NUR  Baiti tertawa begitu mendengar obrolan Jawa Pos itu. ”Malah enak, kalau nyuci tidak berat,” selorohnya. Bersama istri seorang anggota Suku Dayak Bumi Segandu Indramayu itu, Jawa Pos tengah berbincang tentang berbagai laku tradisi dan hidup komunitas di mana dia berada. Di antaranya tentang cara berpakaian para lelaki setempat yang selalu bertelanjang dada. ”Saya bersyukur punya suami yang bertanggung jawab dan menyayangi anak-anak,” kata ibu dua anak dari pernikahannya dengan Kasan tersebut. Suku Dayak Bumi Segandu Indramayu yang anggotanya semua laki-laki itu dikenal sebagai komunitas yang sangat memuliakan perempuan dan anak-anak. Bagi mereka, perempuan merupakan sumber kehidupan. ”Kami juga meyakini, anak me

Ragam Upaya Laura Lesmana Wijaya Perjuangkan Kesetaraan Kalangan Tuli

Bersama sejumlah kawan sesama tuli, Laura Lesmana Wijaya telah melatih setidaknya 1.500 juru bahasa isyarat. Semua dilakukan demi menghapus stigma ”orang tuli biar di rumah saja” FOLLY AKBAR, Jakarta --- BUAH kerja keras selama empat tahun itu mulai dipetik R.N. Jasmina. Dia kini bisa berinteraksi langsung dengan kawan, saudara, atau kenalan yang tuli. ”Senang sekali. Karena kebetulan saya ini suka kepo, hehehe,” kata mahasiswi Sastra Jawa Universitas Indonesia itu. Penguasaan bahasa isyarat tersebut dipelajari Mine –sapaan akrab R.N. Jasmina– di Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo). Di matanya, iklim belajar di sana yang mengharuskan siswa terjun ke lapangan sangat membantu. ”Jadi berasa kurangnya apa, harus diperbaiki apanya, tahu juga situasi yang dihadapi,” imbuhnya. Laura Lesmana Wijaya berada di balik penciptaan iklim tersebut. Perempuan 28 tahun itulah yang selama beberapa tahun terakhir menakhodai Pusbisindo. Laura pula yang dalam tig