Skip to main content

Menanam Melon di Rumah ala Smart Hydroponic


Buah dengan habitat asli gurun, melon, jarang menjadi tanaman rumahan. Namun, berkat kemajuan teknologi hidroponik, melon kini bisa ditanam di lahan sempit perumahan. PRAKTIK itu dilakukan Ronny Tanumihardja yang juga pemilik smart hydroponic. Dalam dua tahun terakhir, pria yang berdomisili di Depok tersebut berhasil menanam melon dengan hasil panen ya 
Showing 1 to 1 of 1 entries
Previous1Next
×
Buah Lebih Besar, Kawinkan Bunga secara Manual
 Kategori : GARDENING - Tanggal : 17-09-2023 - Halaman : 14

Menanam Melon di Rumah ala Smart Hydroponic

Buah dengan habitat asli gurun, melon, jarang menjadi tanaman rumahan. Namun, berkat kemajuan teknologi hidroponik, melon kini bisa ditanam di lahan sempit perumahan.

PRAKTIK itu dilakukan Ronny Tanumihardja yang juga pemilik smart hydroponic. Dalam dua tahun terakhir, pria yang berdomisili di Depok tersebut berhasil menanam melon dengan hasil panen yang baik.

”Tidak hanya sama, bahkan bisa melebihi yang ditanam di tanah,” ujarnya kepada Jawa Pos (13/9). Hal itu diukur dari ukuran buah yang besar hingga rasa yang lebih manis.

Ronny menyatakan, menanam melon dengan sistem hidroponik merupakan rangkaian dari hobinya. Sejak 2010, dia menanam berbagai jenis sayuran. Belakangan ini, dia mulai menanam buah. ”Murid saya yang sudah bisa nanam sayur membutuhkan tantangan baru untuk naik kelas. Yakni, menanam buah,” katanya.

Untuk menanam melon di rumah, yang dibutuhkan sebagai dasar adalah space minimal 1 x 2 meter. Itu cukup untuk menaruh instalasi jenis DB4 (Dutch Bucket 4) yang terdiri atas empat ember. Setiap ember dapat diisi dua tanaman melon.

Dalam ember, sudah ada rak, media tanam clay ball (tanah liat berukuran bulat), tempat rambatan, serta pompa yang mensirkulasi air, nutrisi, dan pupuk. ”Sistem ini cocok untuk pemula karena relatif aman untuk ditinggal, sudah terprogram,” ungkapnya.

Meski mudah, hidroponik melon tetap membutuhkan maintenance. Setidaknya 5–10 menit per hari untuk mengamati kondisi daun, kinerja pompa, hingga nutrisinya.

Untuk memastikan nutrisi, Ronny menyarankan penggunaan AB Mix serta pupuk nabati yang diberikan melalui sirkulasi air. Tujuannya, kualitas melon yang dihasilkan baik.

Sementara, kondisi daun perlu diamati untuk mengantisipasi tumbuhnya jamur. Di daun yang terpapar akan muncul bercak putih. ”Kita cegah itu menggunakan fungisida nabati, tidak pakai bahan kimia,” jelasnya.

Tahapan paling menarik menanam melon adalah fase perkawinan. Berbeda dengan habitat aslinya yang dikawinkan lebah, dibutuhkan intervensi manusia jika menanam melon di rumah. Sebab, di lingkungan kota belum tentu ditemukan lebah.

Caranya, kita harus mengawinkan bunga jantan dengan betina melalui penyerbukan manual. ”Tepung sari dari bunga jantan dioleskan ke bunga betina,” ceritanya.

Perkawinan biasanya sudah bisa dilakukan di usia sekitar 3 minggu. Kemudian, proses panen bisa dilakukan pada usia 75 hari.

Pascapanen, tanaman melon akan mati. Karena itu, pembibitan dapat dilakukan dengan biji serta media seperti rockwool. Di rumah, melon yang ideal untuk digunakan adalah berjenis inthanon. Sebab, warnanya yang sedikit kuning berkombinasi dengan motif jaring bisa menambah keindahan rumah. ”Salah satu yang pilihan untuk hobi, selain rasa enak, penampilannya juga cantik,” tandasnya. (far/c14/ai)

Terbit Jawa Pos edisi 17 September 2023

Comments

Popular posts from this blog

Menyiapkan Ikan Arwana untuk Kontes Ala Iseereds Jakarta

Bibit Ikan Arwana Iseereds Jakarta foto Fedrik/Jawa Pos Setiap kontestasi selalu menuntut lebih untuk menjadi yang terbaik. Pun sama halnya dengan arwana super-red. Mempersiapkan mereka agar siap ”diadu” membutuhkan atensi, waktu, dan modal jauh lebih besar daripada untuk sekadar pajangan. --- ADA serangkaian proses dan tahapan yang wajib dilalui dalam menyiapkan arwana kontes. Karena sifatnya wajib, satu proses saja yang tidak maksimal hampir dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Pendiri Iseereds Jakarta Michael Leonard memaparkan, proses melahirkan arwana super-red jempolan bahkan harus dimulai sejak pemilihan bibit. Biasanya, para pemburu mencari bibit dengan anatomi bagus dan seunik mungkin. Misalnya, kepala dengan kontur sendok yang sempurna. Kemudian sirip dayung yang panjang hingga ekor besar yang memunculkan aura gagah. ”Masalahnya, hunting ikan dengan anatomi bagus itu nggak gampang. Karena orang sudah rebutan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara,

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ )  (رواه البخارى) “Aj

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.