Skip to main content

Pengalaman Pribadi ; Cara Ganti Kurir Mendadak pada Shopee




Belanja online kini sudah menjadi gaya hidup baru. Selain menawarkan produk yang sangat banyak dan bervariasi, ada banyak keuntungan yang bisa didapat. Gratis ongkir, diskon hingga cashback.

Namun bukan tanpa kendala. Sesekali, ada saja masalahnya. Misal, kurir yang dipilih ternyata tidak sesuai dan perlu pindah. Dan kali ini saya mau berbagi tips atau cara mengubah kurir di aplikasi Shopee bagi seller atau penjual.

Tips ini saya dapatkan langsung dari pengalaman saya melakukan hal tersebut pada 8 Mei 2020 lalu. Uniknya, peristiwa cukup merepotkan itu justru terjadi di momen pertama saya menangani pembeli. Bingungnya jadi double.

Sebelumnya, saya mau cerita kronologisnya. Ini penting untuk memahami kenapa kita diperkenankan mengubah kurir. Sebab, pindah kurir ga bisa sembarangan. Harus ada sebab yang bisa dimaklumi.

Jadi gini. Pada tanggal 7 Mei 2020 orderan masuk ke toko Shopee saya. Kebetulan saya menjual kamera pocket second milik saya. Merk Nikon s2800 coolpix. Pembeli datang dari Surabaya. Saya sendiri tinggal di Jakarta.

Nah, karena termasuk barang cukup berharga dan relatif rawan rusak, pembeli minta pengiriman dilakukan dengan packing kayu. Saya setujui. Dia lantas memilih kurir J&T. Dia bayar via indomaret dan singkat cerita orderan resmi diajukan.

Karena transaksi pertama, saya cukup bersemangat. 30 menit Packing kardus selesai. Tapi persoalan muncul saat saya mengunjungi tiga agen-agen J&T di daerah Jakarta Barat. Semuanya tidak menyediakan jasa packing kayu. Shitt!

Setelah cari info sana-sini, yang bisa packing kayu adalah perusahaan ekspedisi JNE. Ribet nih pikirku. Sebab sistem di Shopee dibuat otomatis. Kalau ga sesuai sistem, resinya ga cocok. Orderan ga bisa dilacak progres pengirimannya.

Dengan sangat terpaksa, saya melakukan perpindahan kurir. Saya cari informasi via layanan chat dan twitter Shopee. Dan ternyata pihak Shopee mengatakan bisa dilakukan dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan. Apa saja? Berikut langkahnya:

Pertama, komunikasikan dengan pembeli. Jelaskan persoalan dan minta persetujuan dari pembeli. Ini penting agar tidak terjadi miskomunikasi. Takutnya mereka curiga atau mengira kita menipu kalau ga transparan. Oke, usai ada persetujuan, lanjut ke tahap selanjutnya.

Kedua, datangi agen kurir yang baru. Proses order seperti biasa. Oh ya, pastikan nama dan alamat penerima sesuai dengan yang tertera di akun shopeenya. Harus sama persis. Ini dibutuhkan untuk proses klarifikasi kepada tim Shopee. Kalau berbeda, bisa jadi tidak disetujui. Dan JANGAN LUPA MINTA NOMOR RESI. Resi ini kunci utama di langkah selanjutnya.

Ketiga, segera hubungi tim Shopee setelah resi didapat. Ini harus segera. Jangan nunggu lama. Sebab kalau barang keburu sampai dipembeli sementara sistem belum diubah, yang terjadi batal otomatis. Dikira barang ga dikirim sesuai batas toleransi. Seller bisa rugi! Barang sudah dikirim tapi duit kagak dapat. Kalau pembeli baik, mungkin bisa japri dan ditransfer manual ke bank. Tapi kalau jahat, wassalam aja. Bablas! 

Oke lanjut. Keempat, saat hubungi tim shopee jelaskan kronologisnya. Kasih alasan kuat kenapa harus pindah kurir. Sertakan juga nomor pesanan dan nomor resi. Caranya gimana? Bisa hubungi via telepon call center, email, twitter atau chat di pusat bantuan.

Di situ, oleh tim akan dicek kesesuaian. Kalau semuanya sesuai, laporan sementara akan diterima. Kita diberi nomor laporan dan diminta alamat email. Simpen nomor laporannya. Itu dibutuhkan buat kita saat menanyakan progresnya. Sebab, saat laporan disampaikan, tim shopee tidak langsung approve. Akan mereka cek ulang dan sebagainya.

Lalu kapan benar-benar selesai tuntas 100 persen? Pengalaman saya, sejak dilaporkan siang 8 Mei sampai 10 Mei pagi hari, laporan belum juga tuntas. Status orderan di aplikasi masih aja belum dikirim. Meski barang sebetulnya sudah dikirim dua hari lalu.

Alhasil, saya “teror” terus tim shopee. Baik di Twitter, email hingga chat. Takutnya keburu batal otomatis sementara kamera saya udah sampai. Nambah ribet lagi. 

Karena saya bawel, akhirnya laporan diprioritaskan. Sekitar jam 14.00 WIB laporan disetujui. Status barang di aplikasi berubah terkirim.

Dan rupanya barang diterima pembeli empat jam setelahnya. Sekitar 18.00 WIB. Saya lega. Pembeli kemudian konfirmasi menerima barang dan uang masuk ke saldo. Happy ending. Udah, sekian. Semoga bermanfaat.

Comments

Unknown said…
Cara konfirmasi ke pembelinya gimana
Dina said…
Pas di counter JNE pembayaran cash atau gmn? Ongkirnya jd double takutnya.

Popular posts from this blog

Menyiapkan Ikan Arwana untuk Kontes Ala Iseereds Jakarta

Bibit Ikan Arwana Iseereds Jakarta foto Fedrik/Jawa Pos Setiap kontestasi selalu menuntut lebih untuk menjadi yang terbaik. Pun sama halnya dengan arwana super-red. Mempersiapkan mereka agar siap ”diadu” membutuhkan atensi, waktu, dan modal jauh lebih besar daripada untuk sekadar pajangan. --- ADA serangkaian proses dan tahapan yang wajib dilalui dalam menyiapkan arwana kontes. Karena sifatnya wajib, satu proses saja yang tidak maksimal hampir dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Pendiri Iseereds Jakarta Michael Leonard memaparkan, proses melahirkan arwana super-red jempolan bahkan harus dimulai sejak pemilihan bibit. Biasanya, para pemburu mencari bibit dengan anatomi bagus dan seunik mungkin. Misalnya, kepala dengan kontur sendok yang sempurna. Kemudian sirip dayung yang panjang hingga ekor besar yang memunculkan aura gagah. ”Masalahnya, hunting ikan dengan anatomi bagus itu nggak gampang. Karena orang sudah rebutan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara,

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ )  (رواه البخارى) “Aj

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.