Skip to main content

Oranda Panda, Koki Langka Bernilai Tinggi




Imut, lucu, dan menggemaskan. Kesan itu melekat kuat pada sosok koki oranda panda. Spesies yang terbilang langka itu relatif mahal dibandingkan dengan jenis koki lainnya.

---

SEPERTI namanya, ikan tersebut memiliki wajah mirip panda. Kombinasi putih dan hitam sangat dominan pada wajahnya yang bulat. Karena masuk varian oranda, ia juga memiliki gumpalan menyerupai brokoli di kepalanya.

Tubuhnya tak kalah menggemaskan. Posturnya pendek dan bantat. Saat berenang, ekornya membentuk segitiga. Satu lagi, sirip bawah dan atasnya menjadi perpaduan proporsional yang menambah kesan anggun pada sosok oranda.

Berbagai keunikan itu menjadi daya tawar utama bagi koki oranda panda. ”Apalagi kalau bisa bergaya. Semakin tegak (kepala di posisi atas, Red), bodinya oke, makin mahal harganya,” kata Harseno Aji, CEO Maskokifans Jakarta, kepada Jawa Pos.

Koki oranda panda, kata pria yang akrab Seno itu, termasuk varian yang banyak diminati. Karena peminatnya yang tinggi itu pula, ikan tersebut termasuk langka di pasaran. Meski harganya relatif mahal di pasaran, tampilannya yang menggemaskan membuat orang rela merogoh kocek lebih dalam.

Untuk usia 2–3 bulan, koki oranda panda biasa dihargai Rp 150 ribu–Rp 250 ribu. Sementara itu, untuk usia satu tahun ke atas, harganya bisa mencapai Rp 1 juta. Bagi yang sudah masuk kategori kontes, akan semakin mahal.

Oranda panda termasuk jenis ikan yang butuh upaya ekstra untuk memeliharanya. Karena koki termasuk ikan sensitif. Jika tak disiapkan ekosistem yang sehat, bakal rawan terjangkit penyakit dan berujung kematian. ”Biasanya banyak orang yang belum paham,” kata Seno.

Sebagaimana ikan pada umumnya, kunci utama memelihara ikan tersebut ada pada kualitas air. Seno sendiri punya tips khusus yang dia temukan dalam perjalanannya merawat oranda panda. Yakni, pada proses filterisasi. Ada empat komponen yang digunakan dalam menyaring air. Mulai jaring nelayan, batu apung, karang jahe, dan batu zeolit. ”Terakhir (setelah melewati) dari batu zeolite, air ditembakkan lagi ke kolam,” tuturnya.

Semua komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing. Utamanya adalah mengendapkan kotoran dan memproduksi bakteri baik yang bisa menjaga ikan tetap sehat. Bagi yang menggunakan air PDAM, wajib mengendapkannya minimal 1x24 jam sebelum digunakan. ”Sama airnya ditambah oxygenic untuk membantu produksi bakteri baik,’’ katanya.

Komposisi jumlah ikan dan luas kolam atau akuarium juga harus diperhatikan. Jika populasinya terlalu padat, bisa berdampak buruk pada ikan. Apalagi bila penggantian air tidak dilakukan secara disiplin. ”Kalau filternya standar, water change (penggantian air, Red) maksimal tiga minggu sekali. Diganti 30 persen saja,” kata Seno.

Penyakit yang jamak menyerang koki adalah kutu dan white spot. Untuk kutu, bisa disembuhkan secara manual. Caranya, mengambil kutu yang ada di tubuh ikan dengan pinset. Atau, jika ingin lebih praktis, Seno menyarankan pencinta koki oranda panda untuk menambah ikan manfish atau ikan layang-layang sebagai tankmate. Ikan itu bisa jadi predator yang memakan kutu ditubuh koki. ”Kadang ada juga yang pakai ikan sapu-sapu. Tapi, saya tidak merekomendasikan. Soalnya kadang malah makan mata koki,” ungkapnya.

Terakhir untuk pakan. Koki oranda panda mempunyai makan alami berupa cacing. Namun, jika ingin simpel dan punya komposisi kandungan gizi yang cukup, penghobi bisa menggunakan MB Food. (far/c13/cak)

Comments

Popular posts from this blog

Menyiapkan Ikan Arwana untuk Kontes Ala Iseereds Jakarta

Bibit Ikan Arwana Iseereds Jakarta foto Fedrik/Jawa Pos Setiap kontestasi selalu menuntut lebih untuk menjadi yang terbaik. Pun sama halnya dengan arwana super-red. Mempersiapkan mereka agar siap ”diadu” membutuhkan atensi, waktu, dan modal jauh lebih besar daripada untuk sekadar pajangan. --- ADA serangkaian proses dan tahapan yang wajib dilalui dalam menyiapkan arwana kontes. Karena sifatnya wajib, satu proses saja yang tidak maksimal hampir dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Pendiri Iseereds Jakarta Michael Leonard memaparkan, proses melahirkan arwana super-red jempolan bahkan harus dimulai sejak pemilihan bibit. Biasanya, para pemburu mencari bibit dengan anatomi bagus dan seunik mungkin. Misalnya, kepala dengan kontur sendok yang sempurna. Kemudian sirip dayung yang panjang hingga ekor besar yang memunculkan aura gagah. ”Masalahnya, hunting ikan dengan anatomi bagus itu nggak gampang. Karena orang sudah rebutan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara,

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ )  (رواه البخارى) “Aj

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.