Skip to main content

Faiz Ghifari, Penggagas "Big Data" Layanan Pertolongan COVID via UrunDayaCovid.com



Memburuknya Situasi pandemi harus diperberat dengan carut marutnya penyediaan informasi yang valid. Faiz Ghifari membangun “big data” yang membantu warga mencari informasi jika terkena paparan covid-19.

Folly Akbar, Jakarta

Informasi di masa pandemi bak buih di lautan. Banyak, namun tidak semuanya utuh dan bisa dimanfaatkan.

Padahal di sisi lain, ada banyak orang yang berada dalam kondisi kritis. Mereka butuh informasi tabung oksigen, tempat isolasi, donor plasma dan banyak tetek bengek lainnya yang valid dan segera.

Situasi itu membuat Faiz Ghifari resah. Sebab, orang bahkan kesulitan mencari hal yang mendasar dalam situasi kritis. “Orang cari info oksigen ga ada info terpusat, cari info vaksin belum ada info terpusat dan sebagainya,” ujarnya kepada Jawa Pos, kemarin (8/7).

Padahal, dalam situasi saat ini, informasi yang valid menjadi kebutuhan yang krusial. Keterlambatan orang mendapat informasi, bisa berdampak pada keterlambatan penanganan. Bahkan fatalnya, bisa berujung pada hilangnya keselamatan jiwa.

“Akhirnya orang nyari info di sosmed,” imbuhnya. Sementara di sosial media sendiri, terkadang ada persoalan pada validitasnya.

Berangkat dari semangat itu, sejak awal bulan Juli, dia telah menciptakan sebuah situs bernama urundayacovid.com. Faiz berharap, situs itu bisa menjadi pusat informasi alternatif yang dapat mengakomodir kebutuhan informasi dasar bagi masyarakat.

“Agar orang mudah cari informasi akhirnya kita bikin itu,” tuturnya.

Ya, urundayacovid.com merupakan situs yang menyediakan informasi terkait penanganan covid. Di sana ada informasi soal tempat pembelian/isi ulang tabung oksigen, layanan donor plasma darah, penyedia swab PCR, tempat isolasi, layanan vaksinasi hingga hotline darurat rumah sakit, puskesmas hingga ambulance. Lengkap dengan alamat atau nomornya.

Sebagaimana namanya, urundayacovid19.com hadir dengan sistem crowdsourcing. Alias mengumpulkan informasi dari berbagai pihak. Siapapun yang memiliki informasi terkait penanganan covid, bisa mengupload secara mandiri. Nantinya, informasi tersebut akan divalidasi sebelum ditayangkan dalam situs.

Cara itu, menjadi langkah paling rasional yang bisa dilakukannya. Sebab dia tak memiliki struktur jaringan di semua daerah layaknya pemerintah atau organisasi masyarakat. Nah, dengan sumber daya terbatas, dia berharap masyarakat dapat saling berbagi informasi melalui situs tersebut.

 Sebab, harus pula diakui, pandemi membutuhkan kekompakan dari masyarakat. Tidak mungkin menyerahkan sepenuhnya pada negara. “Peran Civil society dan komunitas urgent banget,” ungkapnya.

Apalagi, civil society relatif bisa lebih dalam berinovasi. Dalam penyusunan situs urundayacovid.com misalnya, dirinya bisa membuat tampilan yang user friendly bila dibandingkan milik pemerintah yang relatif kaku. “Kita bisa bikin website yang simple, visual menarik. Jadi kaya search engine,” tuturnya.

Meski baru seumur jagung, urundayacovid.com sudah mendapat banyak partisipasi. Per tanggal 6 Juli atau tiga hari usai dilaunching saja, sudah lebih dari 1.230 informasi penanganan covid yang disampaikan public. Sementara kunjungan pengguna sudah ribuan user. Meski demikian, dia berharap, ke depan akan semakin banyak masyarakat yang mau berkontribusi menyumbang informasi.

“Informasi kan swadaya warga yang mengisi. Jadi akan tergantung sama warganya,” kata lulusan ITB Bandung itu.

Untuk memaksimalkan peran, dalam waktu dekat Faiz berencana merekrut relawan untuk menjaga hotline. Melalui hotline tersebut, masyarakat yang terkendala harapan mengakses kebutuhan bisa dibantu advokasi. “Kita bikin call center, nanti CS kita yang bantu apa yg dibutuhkan oleh mereka,” terangnya.

Tak berhenti sampai disitu, ke depan melalui urundayacovid.com, Faiz juga tengah berupaya menggalang dana berkolaborasi dengan Kitabisa.com. Dana tersebut, nantinya sepenuhnya digunakan untuk penanganan covid. “Ada donasi nakes, masyarakat rentan dan donasi untuk oksigen,” jelasnya.

Bagi faiz sendiri, urundayacovid.com bukan kiprah perdana di ranah sosial. Sebelumnya, dia juga pernah menggagas sejumlah platform untuk membantu masyarakat di era pandemi. Seperti  #ButuhDriver, sebuah aplikasi yang mempertemukan ojol dan custumer tanpa biaya, hingga platform belajar gratisinbelajar.com untuk membantu siswa. “Itu semua berasal dari uang saya pribadi,”  kata Faiz.

 

Terbit di harian Jawa Pos edisi 12 Juli 2021 dengan Judul Gotong Royong Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

 

Comments

Popular posts from this blog

Menyiapkan Ikan Arwana untuk Kontes Ala Iseereds Jakarta

Bibit Ikan Arwana Iseereds Jakarta foto Fedrik/Jawa Pos Setiap kontestasi selalu menuntut lebih untuk menjadi yang terbaik. Pun sama halnya dengan arwana super-red. Mempersiapkan mereka agar siap ”diadu” membutuhkan atensi, waktu, dan modal jauh lebih besar daripada untuk sekadar pajangan. --- ADA serangkaian proses dan tahapan yang wajib dilalui dalam menyiapkan arwana kontes. Karena sifatnya wajib, satu proses saja yang tidak maksimal hampir dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Pendiri Iseereds Jakarta Michael Leonard memaparkan, proses melahirkan arwana super-red jempolan bahkan harus dimulai sejak pemilihan bibit. Biasanya, para pemburu mencari bibit dengan anatomi bagus dan seunik mungkin. Misalnya, kepala dengan kontur sendok yang sempurna. Kemudian sirip dayung yang panjang hingga ekor besar yang memunculkan aura gagah. ”Masalahnya, hunting ikan dengan anatomi bagus itu nggak gampang. Karena orang sudah rebutan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara,

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ )  (رواه البخارى) “Aj

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.