Skip to main content

Ramirezi, Ikan yang Mudah Adaptasi dan Cocok untuk Tankmate


 


Ikan ramirezi datang dari perairan tawar di kawasan Amerika Latin. Meski berasal dari jauh, ikan bernama ilmiah Ram cichlid itu menjadi salah satu spesies yang digemari pencinta ikan hias di Indonesia karena mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

---

RAMIREZI memiliki varian yang sangat beragam. Mulai super neon blue gold, german blue, electric blue ballon, gold ballon, gold face electric blue, dark knight, golden, longfin golden, power blue, gold angel veil, bolivian, electric blue, hingga slayer.

Di Indonesia, ada lima jenis ramirezi yang paling diminati. Yakni, electric blue, german, slayer, bolivian, dan ballon. Penghobi dan CEO Darkwater Aquatic Bekasi Muhammad Zulkarnain Andrie termasuk yang gemar memelihara ramirezi. ’’Saat ini kami keep bolivian altispinosa dan ramirezi blue electric short body,’’ ujarnya.

Sebagaimana namanya, ramirezi blue electric didominasi warna biru dengan kombinasi putih. Siripnya lebar dan bergerigi berpadu dengan ekor yang berbentuk kipas. Sementara itu, bolivian lebih dominan merah. Warna merah itu kian pekat pada ujung-ujung ekor dan siripnya.

Ya, ekor, sirip, dan warna menjadi kekuatan ikan tersebut. Tiga aspek itu biasanya menjadi ukuran para penikmatnya. ’’Umumnya, awalnya peminat suka dengan warnanya, lalu dengan bentuknya, entah itu bodi maupun sirip panjang,’’ kata Andrie.

Untuk kolektor yang maniak, biasanya mereka akan berburu ikan dengan corak warna dan kilau yang jarang ditemui. ’’Saat ini varian black knight (banyak diburu kolektor, Red),’’ imbuhnya. Sebab, belum banyak pasokan atau budi daya untuk varian warna tersebut.

Unsur lain yang membuat ikan ramirezi banyak disukai, kata Andrie, adalah kemampuannya beradaptasi jika dibandingkan jenis cichlid lainnya. Karakter itu juga membuatnya cocok untuk menjadi tankmate ikan hias lainnya di akuarium. ’’Ramirezi biasa sebagai pelengkap di community tank seperti manfish,’’ terangnya.

Yang terpenting, kata Andrie, jumlah pakan dan ikan disesuaikan, khususnya dengan sesama ramirezi. Sebab, perkelahian justru lebih kerap terjadi sesamanya. Kepandaian ramirezi dalam beradaptasi juga memudahkan kolektor dalam perawatannya. Untuk air misalnya, ikan tersebut tidak perlu penanganan khusus. Sesuai dengan habitatnya, ikan itu mampu bertahan hidup di air tawar dengan kondisi tingkat pH 4–7 dan suhu normal antara 24–38 derajat Celsius.

Dengan karakteristik tersebut, air tawar yang digunakan cukup air tanah biasa. Kalaupun ada campuran, cukup ditambahkan garam air dan obat antibakteri. ’’Ramirezi ikannya bandel, Mas, cepat adaptasi,’’ jelasnya.

Andrie punya tips khusus agar ikan lebih mudah beradaptasi. Yakni, dengan metode pergantian air bertahap. Jadi, tidak semua air dibuang dan diganti baru. Namun, hanya 30 sampai 50 persen. ’’Biar terjaga parameter airnya. Walaupun ramirezi cepat beradaptasi, baiknya ditambah aja bila kualitas airnya baik,’’ ungkapnya.

Pada era pandemi, minat orang untuk memelihara ikan dirasakan Andrie mengalami peningkatan. Hal itu dirasakan dari meningkatnya jumlah orderan. Dia memasok kebutuhan ramirezi dari para pembudi daya yang mulai menjamur di Bekasi. Karena mudah beradaptasi, ramirezi ini memang pas untuk newbie. (far/c12/cak)

 Tulisan ini terbit di Jawa Pos edisi 29 Agustus 2021

Comments

Popular posts from this blog

Menyiapkan Ikan Arwana untuk Kontes Ala Iseereds Jakarta

Bibit Ikan Arwana Iseereds Jakarta foto Fedrik/Jawa Pos Setiap kontestasi selalu menuntut lebih untuk menjadi yang terbaik. Pun sama halnya dengan arwana super-red. Mempersiapkan mereka agar siap ”diadu” membutuhkan atensi, waktu, dan modal jauh lebih besar daripada untuk sekadar pajangan. --- ADA serangkaian proses dan tahapan yang wajib dilalui dalam menyiapkan arwana kontes. Karena sifatnya wajib, satu proses saja yang tidak maksimal hampir dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Pendiri Iseereds Jakarta Michael Leonard memaparkan, proses melahirkan arwana super-red jempolan bahkan harus dimulai sejak pemilihan bibit. Biasanya, para pemburu mencari bibit dengan anatomi bagus dan seunik mungkin. Misalnya, kepala dengan kontur sendok yang sempurna. Kemudian sirip dayung yang panjang hingga ekor besar yang memunculkan aura gagah. ”Masalahnya, hunting ikan dengan anatomi bagus itu nggak gampang. Karena orang sudah rebutan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara,

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ )  (رواه البخارى) “Aj

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.