Skip to main content

Sekilas Tentang Shopping Center



1.      Gambaran Umum
Yogyakarta merupakan kota pendidikan, begitu orang menyebut. Tak heran, jika di Yogyakarta banyak bertebaran para pedagang buku. Pendidikan dan buku bagaikan dua sisi mata uang yang mustahil untuk dipisahkan. Pendidikan tanpa buku hanyalah bualan belaka, sedangkan buku tanpa unsur pendidikan hanya akan menjadi tumpukan kertas, layaknya pembungkus kacang.
Diantara sekian banyak toko buku, Shopping center adalah bintangnya. Siapa sih yang tak kenal Toko buku yang terletak disamping taman pintar tersebut? Tak hanya masyarakat jogja, pengunjung Shopping Center juga berasal luar kota. Harganya yang miring hingga 30%, memberikan daya tarik tersendiri bagi para penikmat buku.

Sebelum tahun 1998, Shopping Centre adalah kawasan pedagang buah, sayur, dan pedagang buku. Tetapi setelah adanya SK Wali Kota No.249/KD/95 berkenaan dengan berakhirnya masa kontrak Shopping Centre oleh pengelola lama Onggo Hartono pada 8 Juli 1998, selanjutnya pengelolaan kawasan Shopping Centre dilakukan oleh pihak Pemkot Yogyakarta. Kemudian para pedagang Shopping Centre tergabung dalam Koperasi Pedagang Buku (Kopaku Taman Pintar) yang dibentuk  sekitar tahun 1988 juga. Dan puncaknya pada tahun 2005, Shopping Center resmi berada dalam “kekuasaan” Tama Pintar hingga kini.
Terdiri dari dua lantai, deretan kios di Shopping Centre menyediakan berbagai macam buku, mulai dari buku baru hingga buku bekas. Mulai buku pelajaran, novel, hingga buku-buku umum. Bagi mahasiswa yang membutuhkan referensi buku atau artikel untuk tugas kuliah, juga bisa dengan mudah menemukan kliping artikel, makalah bekas, hingga buku-buku penunjang kuliah di pasar buku ini. Jika beruntung, Anda bisa saja mendapatkan buku-buku kuno yang sudah tidak ada di pasaran lagi. Untuk masalah harga, buku-buka yang langka ini dihargai berdasarkan ketebalan buku dan kelangkaannya. Semakin langka, maka semakin mahal buku tersebut.
2.      Ranah Bisnis
            a.       Kios
Saat ini, tidak kurang dari 124 pedagang buku memenuhi setiap kios bangunan berlatai dua tersebut. Sistem sewa kios sendiri terbagi menjadi 6 kategori, yakni Bawah A, Bawah B, Bawah C, Atas A, Atas B dan Atas C. harga setiap kategori pun berbeda-beda, berikut rincian harga sewa masing-masing kategori tersebut:
      a)      Bawah Aàlantai 1, kios paling timur(depan)à 47,5 juta/20 tahun.
      b)      Bawah Bàlantai 1, kios tengahà35 juta/20 tahun.
      c)      Bawah Càlantai 1, kios paling barat(belakang)à20 juta/20 tahun.
      d)     Atas Aàlantai 2, kios paling timurà30 juta/20 tahun.
      e)      Atas Bàlantai 2, kios tengahà20 juta/20 tahun.
       f)       Atas Càlantai 2, kios paling baratà10 juta/20 tahun.

       b.      Pendapatan.
Masing-masing toko tidak memiliki pendapatan yang pasti layaknya seorang Dosen, tapi jika digeneralisasikan angkanya berkisar pada 1-3 juta rupiah/bulan. Untuk pedagang buku bekas omset mencapai 1-1,5 juta/bulan, adapun untuk pedagang buku baru, jika beruntung bisa mencapai 3 juta/bulan. 

       c.       Pemasok Buku.
Sebagian besar mendapatkan pasokan buku melalui distributor, jarang yang langsung ke penerbit. Meskipun jatuhnya lebih mahal, para pedagang terpaksa melakukanya. Hal ini tidak terlepas dari seretnya modal. Jika ke penerbit langsung, minimal harus beli sepuluh buku.

Sumber data:
*Wawancara mendalam kepada salah seorang penjual, yakni Ibu Marsono.
*Gudeg.net

Comments

Popular posts from this blog

Menyiapkan Ikan Arwana untuk Kontes Ala Iseereds Jakarta

Bibit Ikan Arwana Iseereds Jakarta foto Fedrik/Jawa Pos Setiap kontestasi selalu menuntut lebih untuk menjadi yang terbaik. Pun sama halnya dengan arwana super-red. Mempersiapkan mereka agar siap ”diadu” membutuhkan atensi, waktu, dan modal jauh lebih besar daripada untuk sekadar pajangan. --- ADA serangkaian proses dan tahapan yang wajib dilalui dalam menyiapkan arwana kontes. Karena sifatnya wajib, satu proses saja yang tidak maksimal hampir dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Pendiri Iseereds Jakarta Michael Leonard memaparkan, proses melahirkan arwana super-red jempolan bahkan harus dimulai sejak pemilihan bibit. Biasanya, para pemburu mencari bibit dengan anatomi bagus dan seunik mungkin. Misalnya, kepala dengan kontur sendok yang sempurna. Kemudian sirip dayung yang panjang hingga ekor besar yang memunculkan aura gagah. ”Masalahnya, hunting ikan dengan anatomi bagus itu nggak gampang. Karena orang sudah rebutan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara,

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ )  (رواه البخارى) “Aj

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.