“Kami
siap membeli laptop anda dalam kondisi apapun”
Bunyi iklan
demikian banyak kita jumpai, khususnya di kota-kota besar. Biasanya, yang
mereka cari dari “laptop rusak” hanyalah spare part yang masih bisa digunakan. Nah,
konon, dari sinilah wabah laptop-laptop rekondisi menjamur di pasaran.
Laptop rekondisi
dengan laptop asli rakitan pabrik nyaris sulit dibedakan. Karena secara
sepintas, tampilan terlihat sama. Tapi dalemnya? Wallahua’lam…
Lalu, apa kerugian kita jika ternyata laptop baru kita hasil rekondisi orang-orang
tak bertanggung jawab?
Pertama, kinerjanya jelas tidak
maksimal. Masih baru kok sering eror, masih baru kokngehang,
masih baru kok ini, itu, dan keluhan-keluhan lainnya
yang tidak layak disematkan pada barang baru.
Kedua, kartu garansi tidak berlaku.
Karena tidak dikeluarkan secara resmi oleh pabrik, otomatis pabrik tidak
menyediakan layanan garansi.
Alamak!Kalau ini menimpa kita,
tentu ini musibah. Terlebih bagi yang uangnya cekak, atau bahkan bagi yang beli
laptop pakai uang pinjaman. Tentu akan menambah pusing, selain mikirin tagihan
hutang. Oleh karenanya, ada baiknya kita hati-hati ketika membeli laptop.
Berikut, tips atau cara
membedakan laptop rekondisi dengan laptop rakitan pabrik :
Pertama, lihatlah brosur resmi dari
brand perusahaan laptop yang anda beli.Apabila seri laptop tidak ada dalam list barang dalam brosur, maka patut
dipertanyakan keaslianya. Biasanya produk resmi ada stiker resmi dari
masing-masing merek laptop.
Kedua, jangan tertipu dengan segel. Di
zaman sekarang, apapun bisa ditiru, jangankan segel, uangpun bisa dipalsukan.
Ketiga, tanyakan kartu garansi ke
penjualnya. Cek kartu garansi, apakah dikeluarkan oleh distributor resmi atau
tidak. Jika garansi resmi, maka nomor telepon service center pasti tercantum di sana, calling saja bila perlu. Kadang ada beberapa
produsen yang juga menyediakan registrasi serial number, maka segera
registrasikan bila memang produsen menyediakan fasilitas tersebut. Biasanya
garansi yang diberikan oleh sebuah brand perusahaan laptop adalah 2 tahun, jadi
apabila kurang dari itu, maka kemungkinan laptop tersebut adalah rekondisi.
Keempat, jangan tergiur dengan harga
miring. Biasanya, harga laptop rekondisi lebih murah daripada yang orisnil.
Selisihnya mulai dari 200 ribu hingga 1 juta, tentu tergantung seri laptopnya.
Kelima, ajaklah kawan yang faham dengan
seluk-beluk laptop. Nambah uang jajan 20 ribu tidak masalah asalkan bisa
membantu kita. Itung-itung amal juga.
Nah, demikian tips yang bisa saya
berikan. Mari menjadi konsumen yang cerdas.
Tulisan ini dimuat di lpmarena.com edisi 8 Juni 2014
Comments