OLEH : FOLLY AKBAR
Pertikaian Iran dan Barat menjadi alibi pemerintah menaikan harga BBM. Keputusan ini sangat memukul mayoritas rakyat Indonesia yang sangat bergantung dengan stabilitas BBM. Dengan demikian, maka harga kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan disebabkan proses produksi dan distribusi sangat bergantung dengan BBM. Dan ini akan menjadi masalah jika tidak dibarengi naiknya pendapatan masyarakat. Kondisi ini sangat memungkinkan lahirnya orang miskin baru(OMB)
Orang-orang di senayan sana tentu tega manaikan harga BBM, toh dampak yang mereka terima tidak signifikan. Maklum, gaji tetap di atas standar kesejahteraan, lengkap dengan asuransi yang diperoleh pejabat dan pegawai masih cukup kuat untuk menopang naiknya kebutuhan. Tapi bagi masyarakat yang selama ini berpenghasilan pas-pasan, kenaikan bahan pokok berarti menurunya jatah konsumsi.
Adanya bantuan langsung tunai(BLT) yang diberikan pemerintah tidak akan banyak membantu penderitaan rakyat kecuali pencitraan SBY. Kita ketahui, salah satu media suksesnya SBY dalam pemilu 2009 tidak lepas dari kebijakanya memberikan BLU. Lalu apakah SBY akan kembali memanfaatkan situasi keruh ini untuk membersihkan kembali nama Partai Demokrat? Semoga rakyat pandai dalam memilih sehingga tidak jatuh lagi dilubang yang sama.
Kita sadari, dampak kenaikan BBM akan lebih berpengaruh terhadap kalangan menengah kebawah dibandingkan orang miskin. Kehidupan orang miskin yang tidak memiliki banyak harta mengakibatkanya tidak terlalu bergantung dengan BBM, sedangkan untuk mensiasati kenaikan harga bahan pokok mereka sedikit terbantu dengan BLU. Tidak demikian dengan kalangan menengah kebawah. Status sosialnya yang belum menyentuh kategori miskin mengakibatkan mereka tidak berhak mendapat BLT, padahal penghasilan minim mereka sudah tidak lagi mencukupi kebutuhanya
Tidak hanya mereka, dampak luar biasa pun akan dirasakan dunia usaha masyarakat yang dikenal dengan UMKM. Naiknya harga produksi yang dibarengi menurunya daya beli masyarakat, memungkinkan mereka gulung tikar. Dan itu artinya ribuan buruh yang di PHK siap menambah jumlah pengangguran di indonesa.
Jadi pemerintah tidak hanya memikirkan orang miskin, tapi perlu juga memperhatikan nasib kaum menengah dan dunia usahanya. Jika tidak mampu disiasati, maka kalangan ini lah yang akan menambah jumlah orang miskin di Indonesia. Dan jangan heran jika beberapa bulan lagi semakin banyak kaum gelandangan, orang stres hingga tindakan kriminalitas yang tinggi. Jika itu terjadi, berarti negara telah gagal menjalankan amanat UUD.
Comments